Ketua IMM FIK UMS Berbagi Pengalaman Usai Mengikuti Program Pertukaran di Jepang

SOLO, iNewsSleman.id - Ketua Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Samiyem baru saja kembali dari program pertukaran pelajar di Jepang (Jenesys) Tahun 2025. Program diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Jepang.
Program Jenesys 2025 ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami budaya, teknologi, serta kehidupan masyarakat Jepang, khususnya dari perspektif Islam dan profesionalisme.
Dalam perjalanannya, para peserta program disambut oleh Kedutaan Besar Jepang di Indonesia sebelum berangkat bersama ke Jepang.
Setibanya di sana, kegiatan dimulai dengan kuliah umum di Waseda University oleh Prof Ken Miichi akademisi asal Indonesia, yang membahas bagaimana Islam berkembang di Jepang.
Samiyem menjelaskan bahwa meskipun banyak masyarakat Jepang tidak memiliki agama, mereka menunjukkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan rasa hormat yang tinggi terhadap perbedaan.
Salah satu pengalaman menarik bagi Samiyem adalah kunjungannya ke Prefektur Nagasaki. Dia mengunjungi Gedung Gubernur yang terbuka untuk masyarakat umum.
"Siapa saja bisa masuk ke gedung tersebut, bahkan tersedia kantin dan ruang belajar bagi warga. Desain bangunan ini juga sudah disesuaikan dengan teknologi anti-gempa," ujarnya, Jumat (7/2/2025).
Selain itu, para peserta juga diberikan pemahaman mengenai sejarah bom atom oleh seorang penyintas bernama Minokwari.
Editor : Ary Wahyu Wibowo