get app
inews
Aa Text
Read Next : Ahli Geomorfologi Kebencanaan UMS Sebut Giant Sea Wall Mahal, Ini Solusi Termurah

UMS Gelar Kajian Webinar Series #48, Angkat Topik Strategi Wujudkan Indonesia Berkemakmuran

Rabu, 05 Maret 2025 | 12:56 WIB
header img
UMS menggelar Kajian Webinar melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube Masjid Hj. Sudalmiyah Rais UMS, Rabu (5/3/2025). Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.idUniversitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Kajian Webinar Series #48 dengan topik “Strategi Mewujudkan Indonesia Berkemakmuran”. Acara diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube Masjid Hj. Sudalmiyah Rais UMS, Rabu (5/3/2025). 

Kajian diikuti sebanyak 676 peserta dari dosen dan tenaga kependidikan UMS. Dalam kesempatan ini, Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fill., MPA., hadir sebagai narasumber. Ia didampingi oleh Bambang Sukoco, S.H., M.H., yang bertindak sebagai moderator. 

Webinar ini mengupas strategi dalam membangun bangsa yang makmur dengan berlandaskan nilai-nilai keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam paparannya, Bachtiar mengingatkan kembali cita-cita nasional yang telah dicanangkan sejak Proklamasi 17 Agustus 1945. 

Menurutnya, kemerdekaan bukan hanya sekedar terbebas dari penjajahan, tetapi juga bertujuan untuk mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Ia mengutip alinea keempat UUD 1945 yang merinci tujuan negara, termasuk melindungi seluruh rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan kesejahteraan umum.

Bachtiar juga menyoroti pentingnya Pasal 33 UUD 1945 yang mengatur perekonomian nasional dengan prinsip kekeluargaan. Ia menegaskan bahwa cabang produksi yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara, dan sumber daya alam harus digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.

Dalam konteks kemakmuran, Bachtiar mengajak peserta untuk merefleksikan berbagai persoalan bangsa yang masih menjadi tantangan, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, akses pendidikan yang belum merata, serta praktik korupsi yang semakin masif. 

“Semua elemen bangsa harus turut serta dalam menyelesaikan persoalan ini,” tegas Bachtiar.

Salah satu permasalahan utama yang disoroti adalah ketimpangan dalam akses pendidikan. Menurutnya, pemerintah belum mampu menyediakan layanan pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Bayangkan jika Muhammadiyah tidak membangun sekolah dari Sabang sampai Merauke sebanyak lebih dari lima ribu sekolah dasar dan menengah, serta lebih dari 160 perguruan tinggi di dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut