Ekonom UMS Sebut Daya Beli Masyarakat Turun di Awal 2025, Sejumlah Solusi Disampaikan

“Saya kira satu hal langkah positif yang dapat dilakukan pemerintah dalam jangka pendek adalah memperluas Program Keluarga Harapan dengan menambah jumlah penerima BLT. Selain itu, pemerintah juga bisa memberikan hibah kepada UMKM untuk membantu usaha yang rentan terhadap ketidakstabilan ekonomi, sehingga dapat mendorong daya beli masyarakat,” katanya.
Untuk sektor industri, pemerintah perlu memberikan insentif bagi industri manufaktur agar tidak semakin tertekan, seperti potongan pajak atau kemudahan ekspor untuk industri yang memiliki kandungan lokal tinggi.
Anton juga menyoroti pentingnya membenahi iklim investasi di Indonesia. Meskipun beberapa kebijakan sudah ada, iklim investasi yang belum mendukung kinerja industri menjadi hambatan. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah memperbaiki efisiensi perekonomian dengan mengurangi pungutan liar (pungli) dan korupsi di birokrasi.
Menurutnya, angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang masih tinggi, di atas 6 persen menjadi indikator ketidakefisienan ekonomi.
“Pengurangan pungli dan kebocoran anggaran akan membantu menurunkan biaya ekonomi. Ini sangat penting agar iklim investasi lebih kondusif, dan daya saing industri Indonesia dapat meningkat,” pungkasnya.
Editor : AW Wibowo