get app
inews
Aa Text
Read Next : Pakar UMS Respons Laporan Terkait 47 Korporasi Diduga Rusak Lingkungan, Ini Pandangannya

Ekonom UMS Sebut Daya Beli Masyarakat Turun di Awal 2025, Sejumlah Solusi Disampaikan

Rabu, 19 Maret 2025 | 13:50 WIB
header img
Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Anton Agus Setyawan. Foto: Ist.

“Saya kira satu hal langkah positif yang dapat dilakukan pemerintah dalam jangka pendek adalah memperluas Program Keluarga Harapan dengan menambah jumlah penerima BLT. Selain itu, pemerintah juga bisa memberikan hibah kepada UMKM untuk membantu usaha yang rentan terhadap ketidakstabilan ekonomi, sehingga dapat mendorong daya beli masyarakat,” katanya. 

Untuk sektor industri, pemerintah perlu memberikan insentif bagi industri manufaktur agar tidak semakin tertekan, seperti potongan pajak atau kemudahan ekspor untuk industri yang memiliki kandungan lokal tinggi.

Anton juga menyoroti pentingnya membenahi iklim investasi di Indonesia. Meskipun beberapa kebijakan sudah ada, iklim investasi yang belum mendukung kinerja industri menjadi hambatan. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah memperbaiki efisiensi perekonomian dengan mengurangi pungutan liar (pungli) dan korupsi di birokrasi.

Menurutnya, angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang masih tinggi, di atas 6 persen menjadi indikator ketidakefisienan ekonomi.

“Pengurangan pungli dan kebocoran anggaran akan membantu menurunkan biaya ekonomi. Ini sangat penting agar iklim investasi lebih kondusif, dan daya saing industri Indonesia dapat meningkat,” pungkasnya. 
 

Editor : AW Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut