Pengajian Ramadan di UMS Bahas Wasathiyah, Strategi Organisasi, dan Zakat

SOLO, iNewsSleman.id - Sebagai upaya untuk menguatkan dan meneguhkan ibadah warga Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Pengajian Ramadan bagi Pimpinan Cabang dan Ranting di wilayah karesidenan Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Solo Raya. Tiga materi utama disampaikan pada pengajian tersebut di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS, Minggu (23/3/2025).
Pokok materi yang disampaikan dalam pengajian tersebut adalah Risalah Islam Berkemajuan (RIB) dan Implementasinya, Strategi dan Transformasi Sistem Organisasi, dan Zakat, Infaq, Sadakah untuk Umat dan Persyarikatan.
Materi pertama yaitu pertama yaitu Risalah Islam Berkemajuan (RIB) dan Implementasinya yang disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. Dia mengatakan bahwa Muhammadiyah harus semakin menunjukkan identitasnya dan melalui RIB menjadi dan melalui RIB menjadi upaya kontribusi terbaik untuk bangsa dan negara.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UMS menyampaikan salah satu pilar dalam RIB yaitu Wasathiyah. Dalam QS Al Baqarah ayat 143 Wasthiyah bisa berarti adil, pilihan, dan unggul agar menjadi saksi atas umat.
“Artinya kita sebagai warga Muhammadiyah tidak boleh hanya sebagai penonton, harus aktif, harus punya peran,” ujar Sofyan Anif.
Dia pesan kepada warga Muhammadiyah agar tidak malas ketika diajak rapat atau mengaji sehingga tidak ada tambahan pengetahuan. Bahkan jangan sampai tidak mengasah hatinya untuk menjadi warga Muhammadiyah yang betul-betul memahami komitmen.
Dari sisi teologis Muhammadiyah dipahami bahwa Allah memberikan sumber daya sekaya ini seluruhnya adalah untuk dikelola oleh manusia untuk kesejahteraan manusia. Jadi bukan hanya mengurusi akhirat tetapi juga mengurusi duniawi.
Secara doktrin, Muhammadiyah terinspirasi dari Islam Reformis yang diwakili oleh reformis Mesir. Muhammadiyah memiliki program aktivitas sosial dan pendidikan yang sangat bersaing seperti sekolah dan panti asuhan yang dimiliki.
Dalam kesempatan tersebut, materi kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Muhammad Da'i, S.Si, Apt, M.Si., terkait dengan strategi dan transformasi sistem organisasi Muhammadiyah untuk menuju organisasi Profesional, Maju, dan Modern (PMM).
Da’i menyampaikan bahwa organisasi harus terorganisir dengan baik untuk hasil yang maksimal. Sehingga ketika memiliki semangat bahwa ranting itu penting, cabang harus berkembang, masjid harus makmur memakmurkan, maka harus dikelola dengan baik.
Dia juga memperlihatkan jaringan persyarikatan dan Amal Usaha Muhammadiyah yang berkembang luas dengan angka yang cukup fantastis. Namun di balik itu ada banyak jihad lahir batin, cobaan, ujian, kedermawanan, persistensi dan lainnya untuk membangun persyarikatan.
“Mari kita ini untuk mengelola Muhammadiyah dalam wujud organisasi yang terstruktur dan rapi, yang ini menjadi salah satu kunci capaian-capaian di atas,” kata dia.
Dia mengutip pada pokok pikiran MADM butir 6 bahwa organisasi adalah alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya. Selain itu, dari James L. Peacock mengatakan bahwa Muhammadiyah merupakan pergerakan Islam terkuat yang pernah ada di Asia Tenggara dengan memajukan ajaran Islam yang murni dan memberikan sumbangan besar di bidang kemasyarakatan dan pendidikan. Sedangkan ‘Aisyiyah sebagai pergerakan perempuan Islam paling dinamis di dunia.
Editor : AW Wibowo