get app
inews
Aa Text
Read Next : APERSI DIY-Jateng Siap Penuhi Target 5.000 Rumah Murah pada 2025

Kenaikan Harga Tanah Jadi Kendala Penyediaan Rumah Murah di Jogja

Minggu, 27 April 2025 | 07:50 WIB
header img
Ketua DPP APERSI Junaidi Abdillah meresmikan Sekretariat APERSI DIY di Jalan Monjali 137 Yogyakarta, Kamis (24/4/2025). (foto: istimewa)

SLEMAN, iNewssleman.id - Kenaikan harga tanah di wilayah DIY menjadi kendala dalam penyediaan rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pengembangan permukiman ini mulai bergeser ke pinggiran kota. 

Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (DPD APERSI) Jawa Tengah-DIY Slamet Santoso mengatakan, mereka mendukung program pemerintah dalam mewujudkan 3 juta rumah murah bagi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hanya saja mereka menghadapi kendala kenaikan harga tanah yang sangat pesat. 

“Untuk wilayah DIY, tantangan utamanya ialah percepatan kenaikan harga dasar tanah yang sangat pesat. Sehingga pengembang harus responsif, adaptif, kreatif, dan inovatif melihat fenomena ini,” kata Slamet pada peresmian Kantor Sekretariat DPD APERSI DIY, Kamis (24/4/2025). 

Secara simbolis, peresmian kantor sekretariat yang berada di Jalan Monumen Jogja Kembali No 137 Sleman ini, dilakukan Ketua DPP APERSI Junaidi Abdillah disaksikan anggota dan pengurus DPD APERSI Jateng-DIY.  

“Saat ini wilayah peruntukan pembangunan rumah murah sudah bergeser ke pinggiran zona perkotaan,” katanya. 

Di wilayah DIY, pengembang terbanyak membangun di Kabupaten Gunung Kidul, disusul Bantul, Kulonprogo dan sebagian kecil di Sleman. Sedangkan untuk wilayah Jateng, masih bisa diwujudkan di wilayah Kabupaten Magelang, Semarang, Kendal dan Batang. 

Slamet yakin dengan 300 anggotanya bisa mewujudkan target penyediaan rumah murah. Masih banyak wilayah yang potensial dikembangkan untuk pemenuhan rumah murah subsidi atau rumah sederhana komersial.


 
Sementara itu, Junaidi Abdillah mengatakan, DPD APERSI Jateng-DIY menjadi satu-satu DPD yang membawahi dua provinsi. Hadirnya kantor sekretariat diharapkan bisa mendorong produktivitas dan pelayanan kepada anggota untuk mewujudkan pengembang profesional. 

“Area Jateng dan DIY masih prospektif untuk industri properti. DPD APERSI Jateng-DIY mampu berkontribusi secara signifikan,” ujarnya. 

Terkait program 3 juta rumah, Junaidi mengatakan, pada 2025 mereka akan berusaha meningkatkan menjadi 130.000 unit rumah murah subsidi maupun rumah murah sederhana komersial. Program itu harus dikomunikasikan dengan mitra kerja sambil menunggu juklak dan juknisnya.  

Editor : Wisnu Aji

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut