Dia menuturkan, riset yang dilakukan oleh Menon dkk menyebut lebih dari 50% paper yang di submit ke jurnal itu langsung ditolak oleh editor dengan alasan tidak ada kebaruan (novelty) atau gap penelitian. Selain itu, terdapat aspek lain yang menjadi sebuah tulisan ditolak oleh editor di antaranya adalah di luar scope jurnal, desain metodologi yang lemah, etika publikasi, penulisan yang masih lemah, dan lainnya seperti kesimpulan yang salah atau analisis eror.
Beragam tips dia berikan untuk mengumpulkan tulisan sehingga tulisan dapat dipublikasikan di jurnal internasional. Salah satu caranya adalah meyakinkan editor ketika menekankan novelty dari penelitian dengan menyampaikannya di bagian cover letter, abstrak, dan introduction (pendahuluan).
"Introduction merupakan ruh penelitian," ucapnya.
Tips lain yang diberikan oleh Ibrahim adalah pemanfaatan database jurnal seperti Scopus untuk melakukan Systematic Literature Review dan mencari novelty dan kontribusi.
Kuliah umum ini mendapatkan antusiasme yang sangat tinggi dari mahasiswa. Pada sesi diskusi, mahasiswa aktif bertanya kepada Ibrahim terkait dengan kebingungannya.
Wisnu Sri Hertinjung, S.Psi., M.Psi., yang saat ini menempuh Program Doktor Psikologi di UMS menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Kuliah umum hari ini sangat bermanfaat untuk kami yang mahasiswa karena apa yang dijelaskan oleh narasumber Mas Ibrahim Ph.D., ini pertama sangat runtut, jelas, sistematis, dan konkrit. Menjelaskannya dengan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan apa yang kita hadapi dalam proses penelitian maupun proses publikasi,” ungkap Hertin.
Hertin mengungkapkan ketika Ibrahim menggunakan ilustrasi-ilustrasi saat menerangkan tips untuk publikasi jurnal itu sangat membantu dan memudahkan mahasiswa dalam menerima materi.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait