SLEMAN, iNewsSleman.id - Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pada Sabtu, 19 April 2025.
Acara yang bertempat di Rumah Dinas Bupati Sleman, Jalan Parasamya, Beran, Tridadi, Sleman ini tidak hanya menjadi wadah konsolidasi organisasi, tetapi juga dirangkaikan dengan kegiatan Syawalan, Halal Bihalal, serta peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) IPHI yang ke-35.
Ketua Umum DPP IPHI , Dr Ir H Erman Suparno, MBA yang hadir dalam rakerwil tersebut mengatakan, rakerwil penting dilakukukan untuk mengetahui, menentukan dan mempersiapkan program kerja.
"Rakerwil IPHI DIY 2025 inimembahas berbagai program strategis, mulai dari penguatan organisasi, kaderisasi, dan keanggotaan, hingga program dakwah dan pemberdayaan perempuan," kata dia.
Tak kalah penting, IPHI juga akan menyoroti isu pendidikan dan pelatihan, haji dan umroh, pembinaan anak dan keluarga sakinah, kesehatan dan lingkungan hidup, serta pengembangan usaha dana, kemitraan, koperasi, dan ekonomi kreatif.
Sementara Bupati Sleman H. Harda Kiswaya, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Kepala Dinas Sosial, Mustadi mengatakan, kemiskinan di Kabupaten Sleman tahun 2024, sebanyak 7,46 persen. Dibandingkan tahun sebelumnya, hanya turun 0,06 persen.
“Artinya, kita sudah mengupayakan semua, tetapi belum optimal. Saya kira IPHI DIY bisa memberikan bantuan untuk mengurangi jumlah keluarga yang kurang mampu,” katanya.
Masalah kedua, kata Hardo, DIY dan Sleman yang menjadi Kota Pendidikan, Sleman masih memiliki 394 anak putus sekolah. Hal ini disebabkan karena faktor keluarga, ada yang tidak peduli, dan faktor ekonomi.
“Kami mengajak anggota IPHI DIY untuk bersama-sama memecahkan masalah pendidikan ini. Sehingga pendidikan di Kabupaten Sleman ke depan semakin baik,” harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua IPHI DIY, Drs HA Hafidh Asrom mengatakan, pada kegiatan tersebut dilaksanakan tiga acara sekaligus yaitu Syawalan, Harlah IPHI ke 35, dan Rakerwil IPHI DIY. “Ini kita mewujudkan efisiensi. Kita melaksanakan kegiatan dirangkap tiga,” kata Hafidh Asrom.
Rakerwil ini, tambah Hafidh, untuk menyusun atau mengakomodasi program-program terbaru sesuai dengan kondisi saat ini. Di antaranya, Kartu IPHI DIY juga dimaksudkan untuk menglarisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang juga anggota IPHI DIY.
“Semua jamaah haji dari tiga tahun yang lalu sudah otomatias memiliki kartu anggota. Bentuknya sederhana, tetapi manfaatnya besar. Kartu IPHI DIY yang baru sudah ada barcode-nya, sehingga memudahkan anggota untuk bertransaksi,” kata Hafidh.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait