get app
inews
Aa Text
Read Next : Hadirkan bluXperience, BCA Digital Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Anak Muda Jogja

Lewat Sidang Senat Terbuka, Rektor UIN Sunan Kalijaga Dorong Pengembangan Keilmuan yang Inklusi

Kamis, 02 Februari 2023 | 21:20 WIB
header img
Rektor UIN Sunan Kalijaga pada sambutannya dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar. (Foto: Ammar Mahir Hilmi)

SLEMAN, iNewsSleman.id - Kepada para Guru Besar yang telah dikukuhkan, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. mendorong segenap civitas akademika untuk turut andil dalam pengembangan keilmuan terwujudnya keberagaman masyarakat yang inklusi dan berkeadilan.

Hal tersebut disampaikan Al Makin pada sambutannya dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar UIN Sunan Kalijaga yang berlangsung di Lantai 1 Convention Hall (Kamis, 2/2/2023).

Al Makin berpesan, UIN Sunan Kalijaga sebagai perguruan tinggi keagamaan Islam harus turut andil dalam membangun peradaban bangsa dan dunia melalui para Guru Besar yang dilahirkannya. Hal ini sejalan dengan slogan kampus yang menggaungkan 'UIN Suka Untuk Bangsa, UIN Suka Mendunia.'

"Saya terus mendorong agar semua Dekan di UIN Sunan Kalijaga bisa meraih gelar guru besar," kata Al Makin.

Menanggapi orasi ilmiah Prof. Dr. Inayah Rohmaniyah, S.Ag., M.Hum., MA yang telah dikukuhkan sebelumnya, Al Makin mengatakan bahwa Prof. Inayah merupakan kawan seperjuangannya di Fakultas Ushuluddin IAIN (sekarang UIN) Sunan Kalijaga. Sejak masa kuliah, Prof. Inayah telah menekuni epistemologi feminis yang menjadi konsentrasinya hingga sekarang.

Demikian pula pada wacana trans-queers sebagai basis epistem dalam praktik keagamaan yang menjadi tema pokok pidato pengukuhannya. Sebagaimana dikutip dalam naskah orasi ilmiah Prof. Inayah, queer merupakan gerakan trangresif, yaitu melampaui batas-batas yang diterima secara umum.

Trans-Queers merupakan sebuah gerakan yang mengaburkan batas dan terus mempertanyakan asumsi tentang apa yang dianggap wajar atau baik tentang identitas seksual, ekspresi gender, atau hubungan seseorang. 

"Praktek queer feminism yang membongkar maskulinitas dan dominasi patriarkis, saya kira itulah yang dilakukan Prof. Inayah sejak masa kuliah lewat lagu-lagu yang sering didengarkannya," ujar Al Makin.

Prof. Al Makin melanjutkan, bahwa persinggungan keilmuan dengan Prof. Inayah telah berlangsung sejak sama-sama menempuh studi di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. Salah satunya melalui Prof. Siswanto Masruri yang saat ini menjabat sebagai Ketua Senat UIN Sunan Kalijaga.

"Saya dan Inayah dipertemukan oleh guru-guru kita, (salah satunya) Prof. Masruri yang mengajarkan kami AMDI, Aliran Modern Dalam Islam," tandasnya.

Editor : Ammar Mahir Hilmi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut