get app
inews
Aa Read Next : Hadapi Darurat Sampah, Sultan Minta Sleman Mandiri Dalam Kelola Sampah

Sekda DIY: Pilih Benih Unggul Bersertifikat, Langkah Awal Pertanian Modern

Jum'at, 02 Juni 2023 | 12:08 WIB
header img
Beny Suharsono menghadiri Acara penutupan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional Ke VIII. (Foto Ist.)

KULONPROGO, iNewsSleman.id -Sekda DIY, Beny Suharsono mengritisi sistem pertanian modern, salah satunya ditandai dengan transformasi sektor agribisnis, dimana penekanannya bukan lagi pada resource-driven, melainkan pada transformasi yang didorong oleh investasi, inovasi, dan ekonomi pertanian berbasis iptek, saat menghadiri Acara penutupan Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional Ke VIII, yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian DIY bekerjasama dengan Direktorat Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI.

“Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, merupakan salah satu langkah awal dan krusial, dalam implementasi sistem pertanian modern dimaksud. Ini karena benih varietas unggul bersertifikat, memiliki potensi hasil panen yang lebih tinggi, serta lebih adaptif terhadap kondisi dan lokalitas lahan.” Ujarnya.

Meski demikian, Sekda DIY ini memaparkan bahwa di ranah praksis, penggunaan varietas unggul (terutama yang masih baru dilepas) masih sangat rendah. Penyebabnya antara lain lambatnya diseminasi informasi dan kurangnya sosialisasi, ketidaksesuaian dengan selera petani, faktor agroklimat setempat, keterbatasan ketersediaan benih, dan kemampuan daya beli petani terhadap benih. 

Beny menyampaikan bahwa Gebyar Perbenihan, yang rutin diselenggarakan di DIY, merupakan salah satu upaya Pemda DIY untuk meminimalisir kondisi-kondisi tadi.

Menyangkut Kulon Progo menjadi penyelenggara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan Nasional ke VIII,  Beny Suharsono selain mengucapkan terima kasih juga menyatakan bahwa Pemerintah Daerah DIY serta seluruh elemen terkait, untuk mengapresiasi dan mendukung 

“Memasyarakatkan Kemandirian Benih Tanaman Pangan, untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan Yang Maju, Mandiri, dan Modern”, dari Jogja, untuk Indonesia.” Imbuhnya mengakhiri sambutannya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo Menyinggung kelangkaan pupuk di Jawa, Menpan berharap petani di pulau Jawa seharusnya mulai beralih ke pupuk organik yang dihasilkan dari lingkungan kita, karena tanah pertanian di pulau Jawa telah terlalu lama menggunakan pupuk kimia sehinga membuat hara tanah semakin mengering dan miskin.

"Kalau seperti itu memang pupuk kimia kita butuh, tetapi pupuk organik harus kita buat dari bahan-bahan disekitar kita seperti kotoran hewan, kompos dan sebagainya dan kita gunakan lebih banyak.” Ujarnya.

Selain itu Syahrul Yasin Limpo mengingatkan kepada para petani untuk memperbaiki tata kelola pertanian, manajemen pemupukan dan pengolahan tanahnya, budidaya tanamannya, cara menanam yang bagus, serta  pengelolaan paska panennya, memetik dengan baik, mengolahnya dengan tertib, bahkan untuk mengindustrikannya pun baik sehingga akan diperoleh nilai yang lebih besar.

Dalam kesempatan itu dihadapan hadirin Yasin Limpo mengajak para Gubernur, para bupati, para Kepala Dinas, Camat, Lurah, Kapolsek, Danramil untuk semangat dan kompak melaksanakan pertanian, karena ada semangat didalamnya untuk kepentingan nusa daan bangsa, untuk kepentingaan anak cucu.

"Forkompimda, para Dan Dim, para Kapolres, ayo dorong petani karena kenapa, karena dunia sedang tidak baik-baik pak", tegasnya.

Dunia selama 3 tahun di hajar oleh covid. Indonesia negara yang paling stabil dibanding dengan negara lainnya. Inflasi kita tertinggi hanya 5,2 % sementara negara lainnya seperti Amerika sempat 8, Turkey, Pakistan, Myanmar bermasalah semua.

Mentan membeberkan fakta jika bangsa Indonesia kuat karena mempunyai bantalan ekonomi pertanian yang kuat luar biasa dan hanya pertanian yang tumbuh 16,42 %. Menyangkut  ekspor, Yasin Limpo mengatakan bahwa jaman Orde Baru belum menyentuh angka 15 persen, namun saat ini bisa mencapai 38 persen dan berarti sumbangan kita meningkat dari Rp.300 milyar menjadi Rp.300 trilyun dan ditahun 2024 telah ditargetkan pertanian akan tumbuh Rp.1000 trilyun.

Untuk mewujudkan hal itu Mentan mengajak jajarannya untuk menarik vendor-vendor terbaiknya di sini.

“Varietas yang terbaik ayo kita beli untuk ditanam dan kembangkan di daerah lain saya siap beli. Kepada Ibu Bupati silahkan dipilih masing-masing 3 yang terbaik, padi 3, jagung 3, kedelai 3 minimal 500 ribu ton untuk 500 ribu hektar.” Himbaunya.

Yasin mengingatkan kembali untuk berpikir tentang keberlangsungan bangsa Indonesia, karena dari data dari Lembaga Penelitan Internasional bahwa ada 348 juta orang termasuk Indonesia terancam kelaparan. 

“Kita hadir hari ini bisa mengatakan dunia bisa bersoal, tetapi Jogja dan Indonesia tetap aman-aman saja. Insya Allah dengan kita kerja keras dan doa-doa kita semoga Tuhan mendengar yang kita minta.” Harapnya dalam sambutan penutupannya.

Editor : Fitriyani

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut