YOGYAKARTA.iNewsSleman.id -Tabletop Exercise (TTX) merupakan salah satu jenis dari kegiatan latihan yang biasa digunakan dalam latihan penanggulangan bencana. Latihan ini merupakan bentuk lebih lanjut dari latihan berbasis diskusi, dimana dalam pelaksanaannya dipaparkan skenario, isu-isu latihan dan bagaimana stakeholder yang terlibat seharusnya merespon.
Mengingat urgensi tersebut maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan pelatihan Geladi Ruang/Tabletop Exercise (TTX) Menghadapi Ancaman Bencana Gempabumi Sesar Opak, yang dibuka pada hari Rabu (21/06). Bertempat di Hotel Grand Rohan, Jl. Raya Janti Jl. Gedongkuning No.336, Modalan, Banguntapan, Bantul.
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan karena berdasarkan hasil kajian terdapat potensi bencana gempabumi. Secara geologis DIY merupakan daerah rambatan gelombang atau sumber gempa dari runtuhan patahan yang sangat tua (berusia 2 juta tahun) yang terletak 10 KM di sebelah timur patahan Opak dengan orientasi pararel.
“Dengan adanya ancaman nyata tersebut, diperlukan upaya untuk meningkatkan latihan kesiapsiagaan gempabumi yang disebabkan patahan Opak. Geladi ruang ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan memperkuat jejaring serta sinergitas para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana baik di tingkat Nasional hingga daerah,” ujar Plt. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BNPB, Kheriawan.
Beny Suharsono, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY menjelaskan bahwa gempabumi merupakan ancaman yang dapat menyebabkan kerusakan besar dan mengancam nyawa manusia, oleh karena itu perlu kita perlu mengambil tindakan yang tepat dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapinya. Tabletop merupakan salah satu teknik latihan yang efektif dalam mempersiapkan diri menghadapi ancaman gempabumi sesar Opak.
“Melalui diskusi dan simulasi skenario yang terstruktur kita dapat mencapai beberapa tujuan yang penting. Pertama memberikan kesempatan bagi kita semua mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang karakteristik gempabumi yang terjadi di sekitar kita seperti halnya Sesar Opak. Kedua dapat membantu mengidentifikasi kelemahan dalam peraturan dan prosedur yang ada. Ketiga kita dapat mengasah keterampilan dan meningkatkan koordinasi antar berbagai pihak dalam penanganan. Keempat memungkinkan kita menguji rencana tanggap darurat yang telah kita susun,” papar Benny.
Tujuan dari kegiatan Geladi Ruang/Tabletop Exercise (TTX) ini adalah sebagai bentuk komitmen bersama atas arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rakornas BNPB pada tahun 2023. Pertama, perlu dilakukan identifikasi risiko bencana serta perlunya memprioritaskan kesiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana. Kedua, meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan yang terkait baik pemerintah, masyarakat, para pakar maupun lembaga usaha dan media terkait sistem komando penanganan bencana. Ketiga, sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman terkait mekanisme penertiban dan mobilisasi bantuan internasional.
Mengenang gempabumi yang pernah terjadi di Bantul pada tahun 2006, dampaknya sangat signifikan terhadap masyrakat. Hal ini terjadi karena belum ada implementasi standar bangunan tahan gempa serta masih ada sesar-sesar aktif yang belum teridentifikasi. Plt. Sekretaris Utama BNPB, Rustian memberikan contoh gempabumi di Sumatera Barat dan Cianjur sebagai gempa yang terjadi di sesar aktif dan belum terpetakan. Hal ini menjadi bahaya laten yang bisa terjadi kapan saja.
Baca JugaBNPB: Gempa Bantul, Dua Rumah Warga di Kebumen dan Satu di Gunung Kidul Rusak“Geladi ruang yang kita laksanakan hari ini adalah latihan penanggulangan bencana yang melibatkan partisipasi aktif para peserta dan bagaimana para pemangku kepentingan merespon isu-isu dalam penanggulangan bencana khususnya dalam mengevaluasi produk kedaruratan. Pelaksanaan geladi hari ini meskipun secara spesifik mengambil tema gempabumi dan sesar Opak tapi sejatinya ini merupakan representasi dari upaya mereview rencana kebijakan prosedur dan pembagian kewenangan serta tanggungjawab serta mengidentifikasi kekurangan dari produk kedaruratan yang telah ada sebagai dasar penyusunan kebijakan dalam menghadapi ancaman gempabumi di daerah lain,” ungkapnya.
Rustian berharap dengan adanya pelatihan ini dapat terwujud sinkronisasi, keterpaduan dan integrasi dalam rangka penanganan darurat bencana menghadapi encaman gempabumi tidak hanya di DIY tetapi juga di daerah lain. Pembukaan Geladi Ruang/Tabletop Exercise (TTX) ini turut dihadiri oleh Ketua DPRD Bantul Hanung Raharjo, My Esti Wijayati Anggota Komisi VIII DPR RI serta Sekda Kabupaten Bantul Agus Budiraharja.
Editor : Fitriyani