YOGYAKARTA, iNewsSleman.id - Badan Eksekutif Mahasiswa BEM KM UGM belum bisa memberikan banyak komentar terkait dugaan adanya mahasiswa yang melakukan tindakan asusila saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka menyebut, permasalahan kasus mahasiswa UGM mesum itu belum di ranahnya karena diduga dilatarbelakangi suka sama suka.
Ketua BEM KM UGM, Gibran Muhammad Nur mengaku mendapatkan informasi adanya dugaan asusila pada Minggu (2/7/2023) malam. Kebetulan saat itu dia sedang ada agenda. Hanya saja informasi yang diterima belum tuntas sehingga mereka masih mendalami kasus ini secara masif.
"Belum secara clear, belum secara masif jadi perlu lebih kami dalami lagi," ujar dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Meski telah mendapat informasi, namun Gibran mengaku belum mengetahui lokasi KKN tersebut. Informasi yang dia dapat memang ada kaitannya dengan pejabat desa.
Dugaan tindakan asusila mahasiswa tersebut ada kaitannya dengan pejabat desa. Konon kejadian itu dipergoki oleh ibu lurah.
"Iya itu ada kaitannya sama bu lurah atau pak lurah. Bu lurah yang mergoki kalau tidak salah. Tapi untuk spesifiknya fakultas mana dan sebagainya kami belum tahu," ujar dia.
BEM belum akan turun tangan jika itu bukan ranah mereka. Apalagi saat ini peristiwa tersebut sudah ditindaklanjuti oleh Direktur Pengabdian Masyarakat.
Sebenarnya BEM memiliki satgas Perlindungan Perempuan Korban Kekerasan Seksual. Hanya saja untuk kasus ini belum ada kewenangan untuk menindaklanjuti peristiwa dugaan asusila saat KKN ini.
“Kami ada satgas yang berfungsi di ranah kekerasan seksual. Tapi untuk ranah ini terlalu luas," tambahnya.
Menurutnya, kasus ini murni kampus yang menangani karena BEM merasa itu urusan pribadi. Apalagi informasi yang dia terima itu dilakukan atas dasar sesama mahasiswa dan dilakukan dengan rasa suka sama suka.
"Saya rasa tidak kaitannya dengan kekerasan seksual karena suka sama suka. Itu mungkin lebih ke ranah etik kewenangan universitas," tambahnya.
Untuk itulah BEM UGM memilih menunggu hasil investigasi dari kampus yang turun langsung menanganinya. Jika nanti ditemukan unsur kekerasan maka pihaknya baru akan turun tangan.
Editor : Bayu Arsita