SOLO, iNewsSleman.id - PT Pos Indonesia dengan brand barunya Po IND melalui Kantor Cabang Utama Solo terus bergerak menyalurkan bantuan sosial sembako dan PKH kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Tak hanya penyaluran lewat Kantorpos, namun layanan berupa home visit juga dilakukan.
Sebelumnya keluarga penerima manfaat yang membutuhkan layanan sudah berkoordinasi dengan Kantorpos setempat. Kemudian layanan antar ke rumah dilakukan, sesuai kesepakatan dengan pihak keluarga. Ini dilakukan kepada penerima manfaat yang berhalangan datang ke Kantorpos. Mereka rata-rata dalam kondisi sakit, atau terbatas geraknya (disabilitas), sehingga tidak memungkinkan untuk mengambil sendiri.
Penyaluran antaran ke rumah dilakukan petugas tanpa mengenal apakah siang atau malam. Petugas tetap melakukan penyaluran, walaupun harus menunggu selesai tugas utama mereka. Terbukti layanan ini sangat membantu bagi warga yang memang berhalangan.
“Saya sangat terbantu karena tidak bisa bebas kemana-mana, sejak kaki saya sakit. Kalau harus ke kantorpos dengan kursi roda sangat sulit,” ujar penerima manfaat asal Petoran Jebres, Kota Solo, Catur Sri Hartini, Jumat (17/5/2024).
Bantuan Sembako Pangan sebesar Rp600.000 sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada tahap dua penyaluran, PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Solo menyalurkan bantuan kepada 8.742 penerima manfaat. Namun belum semua tersalurkan karena beberapa belum mengambil di Kantor Pos Besar ataupun lokasi yang ditunjuk.
“Sampai dengan tanggal 15 Mei 2024 kemarin, sudah tersalurkan kepada 8.320 orang penerima. Kami terus berusaha untuk menyelesaikannya, sebelum tenggat waktu di 17 Mei nanti,” ujar Manajer Penjualan Jasa Keuangan PT Pos Indonesia KCU Solo, Cecep Gunawan.
Kantorpos KCU Solo, terus meminta agar para pendamping mengajak warganya untuk mengambil di Kantorpos Gladak.
“Apabila ada yang betul-betul tidak bisa datang sendiri, kami siap untuk layanan home visit,” jelasnya.
Target dari pusat adalah penyaluran terlaksana hingga 98 persen. Tentu ini merupakan tantangan, agar bisa memenuhi target yang ditetapkan tersebut. Penyaluran juga tidak bisa lepas dari peran para pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Mereka selama ini selalu mendampingi para penerima manfaat, sehingga penyaluran bisa dilakukan dengan baik. Walau masih banyak hambatan, namun diakui sistem saat ini sangat membantu.
“Dengan sistem sekarang ini sebenarnya lebih cepat dalam penyaluran, penyerapan, dan evaluasi. Hanya saja durasi pendek dan pendamping tidak memiliki BNBA (by name by address) sehingga saat ada aduan kali tidak bisa segera menjawab,” kata salah satu pendamping TKSK, Ema Zaki.
Namun sejauh ini semuanya bisa diatasi dengan kerja sama dengan pemangku wilayah yang memiliki data penduduk. Dengan peran banyak pihak, diharapkan penyaluran Bantuan Sosial Sembako dan PKH ini bisa diselesaikan dengan baik dan sesuai target.
Editor : AW Wibowo