Selama ini Partai Golkar sudah menjalin komunikasi bersama dengan lima parpol lain di Kulonprogo, yakni Partai Gerindra, PKS, PPP dan Nasdem. Bahkan antara parpol inipun sudah berkomitmen untuk membangun koalisi yang besar. Namun belakangan justru PDIP yang meraih 13 kursi pada pemilu 2024 kemarin ikut merapat ke Golkar.
“Masih sangat mungkin parpol lain juga akan bergabung. Sejauh ini belum menyebut kandidat siapa pasangan calon yang akan diusung,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Fajar Gegana mengaku pada pertemuan ini lebih banyak diskusi, bagaimana untuk memajukan Kulonprogo. Mengapa mereka merapat ke Partai Golkar, karena memang selama ini mereka sudah sering bersama dan memiliki catatan yang baik.
“Masa lalu kami sudah ada catatan dan koalisi. Bilamana ini dilanjutkan juga baik, karena membangun Kulonprogo tidak bisa sendiri,” katanya.
Fajar mengatakan, komunikasi ini masih penjajagan untuk mengarah ke koalisi. Sangat mungkin PDIP sebagai parpol terbesar dan pemenang Pemilu 2024 akan datang ke parpol lain.
“Kami siang datang, kami siap bertamu. Tidak ada salahnya koalisi besar,” katanya.
Partai Golkar sudah mengantongi empat nama untuk diusung sebagai calon bupati Sapardiyono, Akhmad Basuki, Marijo dan Novida Kartika Hadhi. Fajar Gegana juga sempat mengambil formulir pendaftaran calon bupati meski akhirnya tidak mengembalikan.
Sedangkan PDIP memiliki calon bupati Fajar Gegana, Novida Kartika Hadhi dan Akhid Nuryati. Sedangkan untuk cawabup ada Yusron Martofa, Riyadi Sunarto, Lukman Arifin, Arif Nur Cahyo, Istana, Pancar topo driyo dan Eko Haryanto Purbo.
Editor : Wisnu Aji