SLEMAN, iNewssleman.id - Kasus kekerasan dan pelecehan seksualitas kerap terjadi di wilayah DIY. Guna mecegah kasus ini agar tidak terulang, Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada (PSW UGM) mengedukasi ibu-ibu PKK Desa Manggung, Caturtunggal, Sleman, Jumat (14/11/2024).
Kepala Pusat Studi Wanita UGM, Widya Nayati mengatakan, pendidikan seksual sejak dini bukan hal tabu diberikan kepada anak. Pengetahuan ini tidak hanya bermanfaat untuk mencegah pelecehan, tetapi juga membantu mencegah trauma yang dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan mental anak-anak.
Menurutnya, orang tua harus peka terhadap kebutuhan dan perasaan anak-anak. Mereka butuh lingkungan yang aman dan nyaman untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang mungkin dianggap sensitif.
“Cara ini akan menjadikan anak-anak lebih terbuka kepada orang tua dan merasa didukung,” kata dia.
Pendidikan seksual sejak usia dini adalah langkah penting untuk melindungi anak-anak dari potensi pelecehan seksual. Anak-anak perlu diajarkan untuk mengenali bagian-bagian tubuh mereka, terutama bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain selain orang tua atau pengasuh yang dipercaya.
“Dengan pemahaman yang benar, anak-anak akan lebih mampu melindungi diri mereka sendiri dari potensi pelecehan seksual, yang sering kali dilakukan oleh orang terdekat,” tegas Widya.
Widya juga memberikan panduan khusus bagi orang tua tentang kapan anak laki-laki tidak lagi dimandikan oleh ibu mereka dan sebaliknya, kapan anak perempuan tidak dimandikan oleh ayah mereka. Perhatian terhadap batasan tersebut membantu mencegah kebingungan pada anak mengenai privasi tubuh, serta memberikan kesadaran mengenai batasan yang sehat sejak dini.
“Kasus pelecehan seksual kerap dilakukan orang terdekat, sehingga orang tua harus waspada dan memperhatikan setiap perubahan perilaku atau tanda-tanda anak mengalami ketidaknyamanan,” ujarnya.
Editor : Wisnu Aji