Di sisi lain, perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II Palembang, Cattur Nugroho, S.I.Kom, M.I.Kom., menyampaikan dukungannya atas penyatuan dua perguruan tinggi swasta ini.
“Kami mendukung penyatuan Akbid Nusantara Palembang ke UMS karena kami yakin UMS mampu mengelola perguruan tinggi yang baik karena terbukti telah memperoleh akreditasi Unggul, karena Akbid Nusantara Palembang sewaktu di Palembang kurang maksimal sehingga mudah-mudahan Akbid ini bisa menjadi lebih maksimal,” ungkapnya.
Dia berharap dengan pembukaan prodi baru dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan menyatakan bahwa LLDIKTI Wilayah II Palembang telah memberikan rekomendasi penyatuan AKbid Nusantara Palembang ke UMS pada bulan November.
Gandung Sumardi, S.Kom., M.Kom,. dari Kelembagaan LLDIKTI VI Jawa Tengah mengatakan sangat mendorong dan memberikan apresiasi dengan menggabungkan dua PTS karena ini merupakan program pemerintah dalam reseizing perguruan tinggi Indonesia.
“UMS selama ini telah menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan regulasi dan sesuai dengan pemantauan di LLDIKTI Wilayah VI bahwa UMS dalam menjalankan pendidikannya sesuai dengan evaluasi dan taat asas,” terang Gandung.
Karena taat asas dalam menjalankan pendidikan, lanjutnya, maka kami sangat mendorong UMS untuk mengembangkan prodi-prodi baru dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas UMS.
Miftahul Jannah, S.H., M.H., dari Kemendikti Saintek menyampaikan bahwa pada visitasi dan evaluasi ini tim akan menilai dokumen yang telah diunggah apakah sudah sesuai apa belum nanti untuk segera dilakukan perbaikan.
Evaluasi yang diberikan terbagi pada aspek hukum, aspek keuangan, dan aspek umum seperti dosen, sarana prasarana, dan dokumen kelembagaan. Aspek umum akan menekankan pada pengecekan data untuk Prodi Kebidanan, Hubungan Internasional, dan Administrasi Publik.
Editor : Ary Wahyu Wibowo