Kemajuan biologi molekuler saat ini, lanjutnya, dapat dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS). Untuk itu, di masa depan dapat dilakukan rekayasa genetika misalnya dengan memotong dan menyisipkan gen penghasil metabolit sekunder tersebut pada bakteri yang memiliki masa regenerasi lebih singkat.
Streptomyces yang dia teliti untuk menghasilkan antibiotik kemudian diusulkan namanya sebagai Streptomyces cemorosewuensis sp. Nov.
Mengakhiri pidato pengukuhannya, Ambarwati menyampaikan sebuah cerita di masa lalunya. Dia menuturkan sebuah ungkapan yang kemudian dia tambahkan.
“Setiap ucapan adalah doa, maka saya tambahkan bahwa setiap goresan tinta adalah doa,” ungkapnya.
Cerita itu bermula ketika Ambar lulus SMAN 1 Boyolali, setiap kali dirinya menuliskan namanya di buku catatan teman-teman, dia menuliskan bukan hanya sekadar Ambarwati melainkan Prof. Dr. Dra. Ambarwati. Dia tidak menyangka bahwa itu adalah doa baginya walaupun saat itu dia sama sekali tidak berpikir bagaimana bisa mencapai pada kondisi saat ini.
Perempuan asal Klaten itu juga mengungkapkan syukur kepada Allah SWT yang tepat pada usianya yang menginjak 50 tahun, Allah SWT memberikan izin untuk dapat berdiri menyampaikan pidato pengukuhan guru besar.
Editor : Ary Wahyu Wibowo