Seperti kebanyakan virus yang menyerang pernapasan lainnya, virus HMPV dapat menular melalui transmisi lewat udara dan melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi.
“Pasien dengan infeksi HMPV dapat menularkan melalui bersin, batuk, atau apabila tangan yang terkontaminasi virus menyentuh benda-beda sekitarnya. Penularan dapat melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi misalnya gagang pintu, atau permukaan benda lainnya, terutama ditempat umum. Ketika tangan yang terkontaminasi menyentuh selaput mata, mulut, atau hidung, virus dapat masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi,” ujarnya.
Untuk menghindari penyebaran HMPV, Dosen FK UNS tersebut mengingatkan agar melakukan pencegahan dengan meningkatkan imunitas. Peningkatan imun dapat dilakukan dengan makan-makanan bergizi, minum dan istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan tangan, terutama setelah dari tempat umum.
“Penyakit infeksi oleh virus sebagian besar dapat sembuh sendiri jika mempunyai sistem imun yang baik. Infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh HMPV tidak memerlukan terapi khusus. Yang diperlukan adalah meningkatkan sistem imun dengan makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan tangan. Untuk menurunkan risiko penularan, dapat memakai masker di tempat umum terutama pada orang yang rentan,” jelasnya.
Gejala HMPV dapat dikurangi dengan minum obat simtomatis seperti parasetamol atau obat flu. Pasien dengan gejala infeksi HMPV tidak perlu melakukan isolasi mandiri cukup menggunakan masker dan menerapkan etika batuk. Etika batuk adalah selalu menutup mulut dan hidung menggunakan siku bagian dalam, bukan telapak tangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus atau bakteri.
Editor : Ary Wahyu Wibowo