Teliti EoL Baterai Swap Sepeda Motor Listrik, Annie Purwani Raih Gelar Doktor di UNS

AW Wibowo
Annie Purwani berhasil meraih gelar Doktor setelah melalui Ujian Terbuka Promosi Doktor Teknik Industri, Fakultas Teknik UNS Solo, Jumat (21/2/2025). Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id - Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kembali meluluskan Doktor baru. Annie Purwani berhasil menyandang gelar Doktor setelah melalui Ujian Terbuka Promosi Doktor Teknik Industri yang digelar Jumat (21/2/2025). 

Annie Purwani sebelumnya meneliti strategi optimal dalam mengelola End-of-Life (EoL) baterai swap sepeda motor listrik. Disertasinya berfokus pada penerapan rantai pasok sirkular guna memperpanjang umur baterai dan mengurangi limbah berbahaya untuk mendukung keberlanjutan industri kendaraan listrik.

Annie Purwani menempuh pendidikan di Program Studi (Prodi) S-3 Teknik Industri di UNS sejak Februari 2022. Ujian Tertutup Disertasi Doktor sebelumnya telah ia tempuh pada 18 Februari 2025. Hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam Journal of Applied Science and Engineering serta dipresentasikan pada konferensi internasional di Sydney, Australia.

Disertasi ini dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si, IPU., selaku Ketua Tim Promotor; Dr. Ir. Muhammad Hisjam, S.T.P., M.T., selaku Ko-Promotor 1; dan Prof. Dr. Ir. Anugerah Widiyanto, BSc., M.Eng., selaku Ko-Promotor 2. Ujian Terbuka dipimpin oleh Prof. Dr. Eko Surojo, S.T., M.T., selaku Ketua Tim; Prof. Dr. Ir. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T., selaku Sekretaris Tim; Prof. Dr. Bambang Suhardi, S.T., M.T., dan Dr. Ir. Arif Jumari, M.Sc., selaku penguji internal; serta Prof. Dr. Siti Mahsanah Budijati, S.T.P., M.T., selaku penguji eksternal dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD). 

Disertasi Annie dilatarbelakangi meningkatnya penggunaan sepeda motor listrik yang ditenagai baterai. Hal tersebut juga didukung oleh Peraturan Presiden No. 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan. Sepeda motor listrik merupakan solusi transportasi ramah lingkungan. Namun, tantangan besar muncul terkait pengelolaan baterai yang mencapai akhir masa pakainya EoL, terutama baterai swap sepeda motor listrik yang hanya bertahan 5-8 tahun dan tergolong limbah berbahaya (B3). 

“Untuk mengatasi masalah ini, Saya mengembangkan kerangka pengelolaan siklus hidup baterai swap berbasis repair, refurbish, remanufacture, dan reuse (4R). Penelitian ini berfokus pada mengukur dampak lingkungan serta menentukan nilai cut-off optimal guna memaksimalkan pemanfaatan kembali material, mendukung rantai pasok sirkular, dan mengurangi limbah beracun,” kata Dr Annie Purwani usai menjalani Ujian Terbuka Promosi Doktor Teknik Industri. 

Dalam penelitiannya, Ia mengusulkan konsep End-of-Life (EoL) baterai swap dengan metode Life Cycle Assessment (LCA). Konsep ini mengukur dampak lingkungan dan menentukan kriteria serta nilai cut-off guna mendukung rantai pasok sirkular yang lebih efisien. 

Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Pertama, pengukuran dampak lingkungan pada baterai swap 1,4 kWh dengan State of Health (SoH) 80%. Kedua, penentuan kriteria dan nilai cut-off EoL untuk optimalisasi pengelolaan baterai. Pengambilan data dilakukan di Pusat Unggulan Iptek (PUI) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (TPEL) UNS, PT Batex (OEM), serta E-Clont. Selama Februari 2023 sampai dengan Februari 2024, proses ini berlangsung guna memahami rantai pasok dari produsen hingga pihak ketiga.

Penelitian ini menghasilkan dua temuan utama. Pertama, pengukuran dampak lingkungan mengidentifikasi lima faktor utama, yakni terrestrial ecotoxicity, fossil resources scarcity, human carcinogenic, global warming, dan terrestrial acidification. Pengukuran dilakukan dengan cut-off optimal pada SoH 88% sebelum proses repair, yang mampu menekan emisi karbon hingga 1.641 kg CO2 eq dan meningkatkan efisiensi material hingga 0,94. Kedua, ditetapkan dua kriteria cut-off EoL berdasarkan Global Warming Potential (GWP) dan Material Circularity Index (MCI), serta model prediksi penarikan baterai EoL di swap station menggunakan Response Surface Methodology (RSM).

“Strategi ini memperpanjang masa pakai baterai dan mengurangi dampak lingkungan, serta berpotensi diintegrasikan dengan Battery Management System untuk recall baterai yang lebih akurat sebelum mencapai End-of-Life. Temuan ini memberikan solusi nyata bagi industri EV serta mendukung pengembangan keilmuan Sistem Logistik dan Rekayasa Bisnis dalam bidang Teknik Industri,” pungkasnya.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network