SOLO, iNewsSleman.id – Mahasiswa asal Kenya Alwy Ahmed dipercaya menjadi Library Ambassador Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Mahasiswa internasional UMS asal kota Mombasa, Kenya ini, berbagi cerita menarik seputar pengalamannya menjadi duta perpustakaan, kesan terhadap budaya Indonesia, hingga pesan inspiratif bagi sesama mahasiswa.
Alwy mengungkapkan rasa bangganya menjadi bagian dari keluarga besar UMS, terutama melalui perannya sebagai Library Ambassador.
"Di UMS saya menyebut manajemen perpustakaan sebagai yang terbaik. Saya merasa seperti bagian dari keluarga. Seperti keluarga yang saling menguatkan. Saya benar-benar bisa merasakan cinta dari orang-orang yang datang ke sini. Ini momen yang luar biasa bagi saya berada di sini," ungkap Alwy penuh semangat, Sabtu (31/5/2025).
Sebagai mahasiswa internasional, Alwy juga turut membagikan fun facts tentang negaranya, Kenya. Negara yang berada di kawasan Afrika Timur tersebut dikenal sebagai tanah kelahiran banyak atlet juara dunia, salah satunya Eliud Kipchoge, pelari maraton legendaris dunia.
"Fakta menyenangkan lainnya tentang Kenya adalah tempat terbaik untuk pariwisata. Jika Anda ingin tour ke Kenya, situs terbaik adalah kawasan margasatwa, tempat anda bisa bertemu singa, gajah, dan banyak satwa lainnya," jelasnya.
Tak hanya itu, Kenya juga memiliki frasa ikonik yang mendunia: Hakuna Matata, yang berarti “tidak masalah”.
"Terutama di kota saya, Mombasa, kami mengatakan ‘Hakuna Matata’ untuk menenangkan dan menyemangati. Artinya, semuanya akan baik-baik saja," lanjutnya.
Dalam perjalanannya tinggal dan belajar di Indonesia, Alwy merasakan perbedaan budaya yang cukup mencolok, terutama dalam hal penghormatan antarindividu.
"Di Indonesia, saya melihat tingkat rasa hormat yang lebih tinggi dibandingkan di negara saya. Seperti bagaimana orang Indonesia menyapa satu sama lain. Tidak bisa memanggil langsung dengan nama. Orang Indonesia punya cara, seperti menyebut bapak untuk yang lebih tua, atau mas dan mbak untuk yang lebih muda," tuturnya dengan kagum.
Sebagai penutup, Alwy turut memberikan pesan kepada mahasiswa UMS lainnya untuk aktif berkontribusi selama masa studi.
"Sebelum meninggalkan UMS atau sebelum wisuda, lakukan kontribusi untuk kampus, seperti menjadi relawan, bergabung dalam ekstrakurikuler, atau UKM. Saya terinspirasi oleh kutipan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah: Hidup-hidupilah Muhammadiyah, dan jangan mencari hidup di Muhammadiyah. Artinya, berkontribusilah dengan tulus," pesan Alwy.
Keberadaan mahasiswa seperti Alwy Ahmed ini membuktikan bahwa UMS tak hanya menjadi rumah bagi mahasiswa lokal, tetapi juga menjadi wadah pertumbuhan dan kolaborasi global yang mempererat persaudaraan antarbangsa.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait