SOLO, iNewsSleman.id - Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) terus mengupayakan peningkatan pengetahuan dan pengalaman para tenaga pengajarnya. Salah satunya dengan mendelegasikan dosen PTI UMS untuk mengikuti lokakarya internasional.
Baru-baru ini, Dosen PTI UMS Irma Yuliana, S.T., M.Kom., mengikuti lokakarya bertajuk "Capacity-Building on AI and Digital Transformation in Education for ASEAN TVET Teachers and Educators" di Cheju Halla University, Korea Selatan, pada 23-26 Maret 2025.
Irma mengatakan lokakarya tersebut merupakan kolaborasi antara Southeast Asian Ministers of Education Organization - Technical and Vocational Education and Training (SEAMEO TED) dengan Cheju Halla University.
Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas pendidik dalam bidang Technical and Vocational Education and Training (TVET) se-ASEAN dalam menghadapi era transformasi digital dan akal imitasi atau yang biasa dikenal Artificial Intelligence (AI).
"Kami mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana AI dan transformasi digital dapat diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan vokasi," ungkap Irma, Jumat (2/5/2025).
Selama empat hari, para peserta mendalami berbagai aspek AI dan transformasi digital dalam pendidikan melalui serangkaian kegiatan komprehensif.
Mulai dari pemaparan pakar internasional, diskusi kelompok, praktik pengembangan prototipe pembelajaran berbasis digital dan AI, hingga kunjungan ke laboratorium AI di Cheju Halla University.
Menurut Irma, lokakarya tersebut sangat penting dalam memberikan pemahaman dasar yang komprehensif tentang AI dan transformasi digital dalam konteks pendidikan. Sebab, setiap peserta dapat menghasilkan prototipe pembelajaran berbasis digital dan AI yang relevan dengan bidang keahlian masing-masing.
“Para peserta juga berkesempatan untuk berkolaborasi lintas negara dalam mengembangkan model pembelajaran inovatif yang mengintegrasikan teknologi AI, sekaligus membentuk jejaring yang solid antarpendidik TVET ASEAN,” imbuh dia.
Irma berharap rekomendasi strategis untuk pengembangan kurikulum yang adaptif terhadap AI dan transformasi digital, baik di tingkat nasional maupun regional ASEAN, dapat segera terbentuk. Rekomendasi tersebut dapat menjadi acuan bagi pemangku kebijakan pendidikan di ASEAN dalam mengembangkan kebijakan pendidikan yang responsif terhadap perkembangan teknologi.
"Ilmu yang saya dapatkan dari lokakarya akan diwujudkan dalam transformasi kegiatan pembelajaran di PTI UMS. Selain itu, jejaring yang terbangun dengan pendidik TVET dari negara-negara ASEAN lain membuka peluang kolaborasi riset dan pengembangan pembelajaran berbasis teknologi di masa mendatang," tambah Irma
Peningkatan kualitas pembelajaran berbasis teknologi di institusi pendidikan se-ASEAN, termasuk di UMS, harus terus digalakkan. Kolaborasi antarpendidik TVET ASEAN yang terbentuk selama lokakarya juga diharapkan dapat terus berlanjut dalam bentuk riset bersama, pertukaran staf pengajar, maupun program pengembangan kapasitas lainnya di masa mendatang.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait