SLEMAN, iNewsSleman.id - Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya adalah sebuah konsep yang sangat penting untuk dikembangkan dalam masyarakat. Konsep ini menitikberatkan pada setiap individu memiliki hak untuk belajar dan mengembangkan dirinya secara mandiri, serta memiliki kebebasan untuk mengekspresikan budayanya tanpa ada tekanan dari pihak lain.
Dalam praktiknya, Merdeka Belajar dapat diwujudkan dengan memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi dan pengetahuan, serta memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk belajar sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan teknologi dan inovasi dalam pendidikan, serta pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel dan adaptif.
Sementara itu, Merdeka Berbudaya dapat diwujudkan dengan memberikan ruang bagi setiap individu untuk mengekspresikan kebudayaannya tanpa ada rasa khawatir atau tekanan dari pihak lain. Hal ini dapat dilakukan dengan mempromosikan keragaman budaya, menghargai perbedaan, serta memberikan akses yang lebih luas terhadap kesenian dan kebudayaan.
Merdeka Belajar memiliki banyak kebermanfaatan bagi masyarakat, di antaranya:
1. Memperkuat kemandirian individu: Dengan konsep Merdeka Belajar, setiap individu memiliki kebebasan untuk belajar sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemandirian individu dalam mengembangkan dirinya dan mencapai tujuan hidupnya.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan: Konsep Merdeka Belajar mendorong pengembangan teknologi dan inovasi dalam pendidikan, serta pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel dan adaptif. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
3. Meningkatkan daya saing: Dengan akses yang lebih luas terhadap informasi dan pengetahuan, serta kemampuan untuk belajar sesuai dengan minat dan kebutuhan, diharapkan individu dapat menjadi lebih berdaya bersaing dalam menghadapi tantangan global.
4. Meningkatkan kreativitas dan inovasi: Konsep Merdeka Belajar dapat membantu meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang, karena individu memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan mengembangkan kemampuan yang berbeda.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan : Dengan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk belajar, tanpa terkecuali, diharapkan dapat
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan.
Selanjutnya Merdeka Berbudaya juga memiliki banyak kebermanfaatan bagi masyarakat, di antaranya:
1. Meningkatkan toleransi dan pemahaman antarbudaya: Merdeka Berbudaya mendorong masyarakat untuk menghargai keberagaman budaya, sehingga dapat meningkatkan toleransi dan pemahaman antarbudaya dalam masyarakat.
2. Meningkatkan rasa nasionalisme: Melalui penghargaan terhadap kebudayaan lokal dan nasional, diharapkan masyarakat dapat lebih mencintai dan mempertahankan kebudayaan Indonesia, sehingga dapat meningkatkan rasa nasionalisme.
3. Meningkatkan kreativitas dan inovasi: Konsep Merdeka Berbudaya dapat membantu meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam bidang seni dan budaya, karena individu memiliki kebebasan untuk mengekspresikan kebudayaannya secara bebas.
4. Meningkatkan daya tarik wisata Keberagaman budaya dan kesenian Indonesia dapat menjadi daya tarik wisata yang sangat potensial. Dengan mempromosikan keragaman budaya, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Indonesia.
5. Meningkatkan kualitas hidup: Seni dan budaya dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, karena dapat memberikan keindahan, hiburan, dan
inspirasi.
Secara keseluruhan, konsep Merdeka Belajar dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, serta membantu membentuk individu yang lebih kreatif, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Sedangkan Merdeka Berbudaya dapat membantu meningkatkan toleransi, rasa nasionalisme, kreativitas, dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, harmonis, dan kaya akan kebudayaan.
Selanjutnya, membahas tentang pengimplementasian konsep ini, lebih banyak digaungkan di instansi sekolah. Adapun penerapan Merdeka Belajar pada pembelajaran di sekolah merupakan suatu konsep pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk memiliki kebebasan dalam menentukan cara pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka. Konsep ini juga memberikan kebebasan pada guru untuk menentukan metode pembelajaran yang efektif dan inovatif.
Dengan adanya konsep Merdeka Belajar, diharapkan siswa dapat menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab dalam proses pembelajaran, serta mampu mengembangkan potensi diri mereka secara optimal. Selain itu, guru dapat berperan sebagai fasilitator atau pembimbing dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih terlibat dan aktif dalam proses pembelajaran.
Penerapan Merdeka Belajar pada pembelajaran di sekolah juga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa melalui penggunaan teknologi dan sumber belajar yang lebih beragam dan terbuka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran, serta memperluas wawasan mereka tentang dunia luar.
Praktik Merdeka Belajar di sekolah mencakup beberapa hal, di antaranya:
1. Pemberian kebebasan dalam memilih mata pelajaran: Siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang ingin mereka pelajari, tergantung pada minat dan kebutuhan mereka.
2. Pengembangan kurikulum yang fleksibel dan adaptif: Sekolah dapat mengembangkan kurikulum yang lebih fleksibel dan adaptif, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan zaman.
3. Pemberian tugas yang relevan dengan kebutuhan siswa: Guru dapat memberikan tugas yang relevan dengan kebutuhan siswa, sehingga siswa dapat belajar lebih efektif dan terarah.
4. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran: Sekolah dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan video pembelajaran, aplikasi pembelajaran, dan platform pembelajaran online.
5. Pembelajaran berbasis proyek: Guru dapat memfasilitasi proyek berbasis pembelajaran, di mana siswa diberikan kebebasan untuk menjelajahi topik yang diminati dan mengembangkan proyek yang relevan.
6. Pengembangan keterampilan hidup: Selain pembelajaran akademis, sekolah dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup, seperti keterampilan sosial, keterampilan kepemimpinan, dan keterampilan berpikir kritis.
7. Pembelajaran kolaboratif: Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek, sehingga dapat meningkatkan keterampilan
keterampilan dan kemampuan sosial.
Untuk penerapan Merdeka Budaya pada pembelajaran di sekolah adalah konsep pembelajaran yang menekankan pada penghargaan dan pemilihan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber belajar yang berharga. Konsep ini bertujuan untuk mengembangkan kesadaran dan rasa cinta terhadap budaya Indonesia serta meningkatkan kecintaan siswa terhadap budaya mereka sendiri.
Penerapan Merdeka Budaya pada pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, guru dapat memperkenalkan berbagai keanekaragaman budaya Indonesia seperti tarian, musik, kesenian, bahasa, dan adat istiadat melalui pembelajaran.
Kedua, guru dapat mendorong siswa untuk mengeksplorasi dan memperdalam pengetahuan mereka tentang budaya Indonesia melalui kegiatan di luar kelas seperti kunjungan ke museum, pertunjukan seni, atau kegiatan kebudayaan lainnya. Ketiga, guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai budaya Indonesia dalam pembelajaran yang ada, seperti nilai gotong royong, kebersamaan, dan menghormati yang lebih tua.
Dengan menerapkan konsep Merdeka Budaya pada pembelajaran di sekolah, diharapkan siswa dapat mengembangkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya Indonesia, serta dapat memahami bahwa keanekaragaman budaya adalah kekayaan dan aset bangsa. Selain itu, konsep ini juga dapat membantu siswa untuk memahami perbedaan budaya dan
menghargai keberagaman yang ada di sekitar mereka.
Praktik Merdeka Budaya di sekolah mencakup beberapa hal, di antaranya:
1. Pemberian keleluasaan dalam mengekspresikan budaya: Siswa diberikan keleluasaan untuk mengekspresikan budaya mereka secara bebas, misalnya melalui pementasan tari, drama, atau musik.
2. Pengenalan budaya lokal: Sekolah dapat mengenalkan siswa pada budaya lokal, seperti adat istiadat, kesenian, dan bahasa daerah. Hal ini dapat membantu siswa
memahami dan mencintai keberagaman budaya di Indonesia.
3. Kerjasama dengan komunitas lokal: Sekolah dapat bekerja sama dengan komunitas lokal, seperti kelompok seni dan budaya, untuk mengadakan kegiatan yang
berhubungan dengan budaya.
4. Pembelajaran bahasa daerah: Siswa dapat diberikan kesempatan untuk mempelajari bahasa daerah, sehingga dapat memahami budaya lokal dengan lebih baik.
5. Menyelenggarakan festival budaya: Sekolah dapat menyelenggarakan festival budaya, di mana siswa dan komunitas lokal dapat menampilkan kesenian dan budaya mereka.
6. Mendorong siswa untuk menghargai keberagaman budaya: Guru dapat mendorong siswa untuk menghargai keberagaman budaya, dan menjunjung tinggi nilai-nilai
seperti toleransi, keadilan, dan persamaan.
7. Mengadakan tamasya ke tempat-tempat bersejarah: Siswa dapat diajak mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau tempat-tempat bersejarah yang memiliki nilai sejarah dan budaya, sehingga dapat lebih memahami dan menghargai kebudayaan Indonesia.
Dalam praktiknya, Merdeka Belajar di sekolah dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan kemandirian siswa. Hal ini dapat membantu menciptakan generasi yang lebih kreatif, mandiri, dan berdaya saing tinggi di masa depan. Sedangkan untuk praktik Merdeka Budaya di sekolah dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap kebudayaan Indonesia, serta menumbuhkan sikap menghargai keberagaman budaya. Hal ini dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, toleran, dan mencintai kebudayaan Indonesia.
Untuk mendapatkan nilai kebermanfaatan dari penerapan Merdeka Belajar dan Merdeka Budaya, maka pembelajaran di sekolah juga memerlukan kerjasama dan
komunikasi yang baik antara siswa, guru, dan pihak sekolah. Pihak sekolah perlu memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai untuk mendukung keberhasilan penerapan konsep ini. Selain itu, siswa dan guru perlu memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam menjalankan konsep ini agar dapat memberikan hasil yang optimal dalam proses pembelajaran.
*Fitriyani, S.Pd.I, guru Agama di SD Muhammadiyah Noyokerten, Berbah, Sleman, DIY
Editor : Ammar Mahir Hilmi