Partai Golkar juga telah menjalin komunikasi dengan beberapa partai politik (parpol) yang ada di Kulonprogo. Partai berlambang Pohon Beringin ini hanya memiliki lima kursi di DPRD Kulonprogo sehingga harus berkoalisi.
“Kami sudah komunikasi dengan beberapa parol, karena harus koalisi,” katanya.
Djuwardi tidak menampik sudah ada sejumlah nama yang intensif untuk maju dalma pilkada baika sebagai cabup ataupun cawabup. Hanya saja dia tidak mau menyinggung siapa tokoh yang dimaksud.
Mantan Sekretaris DPRD Kulonprogo ini tidak menampik beberapa waktu lalu DPP Partai Golkar sudah memanggil tiga nama yang berpotensi menjadi cabup dan cawabup. Mereka adalah Sapardiyono (Dosen UMP), Suharto (Anggota DPRD Kulonprogo dari Fraksi Golkar) dan Agus Nur Wijanarko (Pengusaha asal Temon). Namun dalam prosesnya yang ada tinggal Sapardiyono karena dua nama lain tidak bersedia melanjutkan.
Sapardiyono tidak asing di kalangan masyarakat Kulonprogo. Dia pernah menjadi KPU Kulonprogo periode 2003-2008, Anggota KPU DIY 2008-2013 dan Ketua KPID DIY 2014-2017 dan menjadi pengurus Pimpinan Wlayah Muhammadiyah (PWM) DIY.
"Nama-nama yang sudah muncul tetap harus mengikuti mekanisme pendaftaran dan peluangnya tetap sama,” katanya.
Editor : Wisnu Aji