SOLO, iNewsSleman.id – Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo) akan menggelar kirab malam 1 Sura, Minggu (7/7/2024). Kerbau bule Kiai Slamet akan berada di posisi terdepan sebagai cucuk lampah.
“Tahun lalu ada 7 pusaka yang dibawa saat kirab, mudah-mudahan tahun ini lebih dari tujuh,” kata salah satu panitia kirab malam 1 Sura Keraton Solo, KP Edhy Wirabhumi, Jumat (5/7/2024).
Sebelum prosesi kirab, sejauh ini Kerbau Kiai Slamet telah dikelilingkan di kawasan Baluwarti atau lingkungan sekitar keraton agar tidak kaget. Sebab selama revitalisasi Keraton Solo yang kini tengah berjalan, Kerbau Kiai Slamet tidak pernah keluar kandang. Biasanya, kerbau selalu jalan-jalan di kawasan alun-alun keraton.
Namun sejak 6 bulan terakhir, tidak pernah keluar dan baru dikeluarkan menjelang kirab. Rute kirab dimulai dari keraton menuju supit urang, kawasan alun-alun ke utara, perempatan Telkom ke kanan, Jalan Kapten Mulyadi, perempatan Baturono, Gemblegan ke kanan, Jalan Slamet Riyadi, masuk ke alun alun, pagelaran dan masuk ke keraton.
Kirab dijadwalkan berlangsung pukul 24.00 WIB tepat, dan diharapkan pukul 03.00 WIB telah selesai. Jumlah kerbau yang akan ikut jalan sebanyak 11 ekor. Melalui latihan kirab, nantinya akan diketahui apakah ada kerbau yang didrop atau tidak. Tidak semua kerbau bule milik keraton disertakan dalam kirab. Sebab beberapa di antaranya ada yang tidak akur dan berisiko berkelahi saat acara.
Hari pelaksanaan kirab adalah Minggu malam Senin, bersamaan dengan Pura Mangkunegaran, dan yang menbedakan hanya waktu. Kirab malam 1 Sura yang dilaksanakan Pura Mangkunegaran dilaksanakan sore, sedangkan Keraton Solo digelar malam.
Mengenai kemungkinan adanya tokoh, pejabat atau artis yang ikut kirab, dirinya belum dapat memastikan. Namun kemungkinan ada Wakil Menteri yang akan hadir dalam prosesi kirab. Kirab akan diikuti sekitar 1.300 abdi dalem, sentono dan abdi dalem lainnya sekitar 600 orang.
Sebelum kirab, terlebih dahulu dilaksanakan acara wilujengan pukul 21.00 WIB. Dalam kirab yang berjarak sekitar 8 kilometer, nantinya ada putera Raja Paku Buwono (PB) XIII. Sedangkan dari keluarga lainnya, seperti adik-adik Raja, dirinya belum dapat memastikan siapa yang akan ikut kirab karena rata-rata telah berumur.
“Cucuk lampahnya nanti Kerbau Kiai Slamet, didampingi abdi dalem,” ucapnya.
Kerbau Bule Kiai Slamet merupakan salah satu pusaka Keraton Solo. Dalam dimensi spiritual, hal itu mengandung makna bahwa setiap manusia diharapkan mencari keselamatan lahir dan batin. Sedangkan dari dimensi ketatanegaraan, maka keberadaannya sebagai negara agraris. Simbolnya adalah kerbau sebagai sahabat petani.
Editor : AW Wibowo