get app
inews
Aa Text
Read Next : Uji Coba Autonomous Trem di Solo, Segini Kecepatan yang Dijalankan

Uji Coba Makan Siang Gratis Digelar di Eks Sekolah Jokowi dan Gibran

Selasa, 17 September 2024 | 16:35 WIB
header img
Pelaksanaan uji coba makan siang gratis di SMP Negeri 1 Surakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: AW Wibowo

SOLO, iNewsSleman.id – Uji coba makan siang gratis mulai dijalankan di eks sekolah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih Gibran Rakabuming Raka di Kota Solo. Uji coba di SMP Negeri 1 Surakarta tersebut, dipantau langsung Tim Ahli Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

“Untuk uji coba yang dilakukan di SMP Negeri 1 Surakarta saya lihat cukup baik,” kata Tim Ahli Ketua Watimpres Taviota Bay di sela-sela pemantauan, Selasa (17/9/2024).

Pihaknya juga telah melakukan pengecekan ke lokasi penyedia makanan yang merupakan katering usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dari pemantauan, pihaknya menilai yang perlu diperkuat adalah faktor pengawasan lokasi penyedia makanan sampai ke sekolah.

Untuk menu yang disajikan, ia menilai sudah memenuhi syarat. Diharapkan, menu harus merujuk sesuai standar nasional, baik SD maupun SMP. Selain itu juga sudah ada tambahan susu.

Untuk Kota Solo dengan jumlah sekitar 100.000 siswa, untuk 100 siswa ditangani oleh 3 tenaga kerja. Dengan 100.000 siswa, maka dibutuhkan sekitar 3.000 tenaga kerja.

Pihaknya tengah melakukan kajian mengenai uji coba makan siang gratis di beberapa zona, mulai dari Jawa, Bali, NTT dan wilayah timur. Ditargetkan, hasil kajian rampung di akhir tahun atau Nopember 2024.

Disinggung apakah SMP Negeri 1 Surakarta ada perhatian khusus mengingat keberadaannya merupakan eks sekolah Presiden Jokowi dan Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka, dia menegaskan bahwa semua diperlakukan sama.

“Semua disamakan, tidak ada perbedaan,” ucapnya.

Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengemukakan, uji coba makan siang gratis di SMP Negeri 1 Surakarta dananya berasal CSR. Dari pemantauan, dirinya antara lain menyoroti apakah menu yang disajikan telah memenuhi persyaratan. Selain itu juga mengenai jam makan.

“Kalau pas jam makan, siswa bisa makan bareng dan habis,” kata Teguh.

Pihaknya juga meminta agar daftar menu selama satu minggu telah dicantumkan. Sehingga jika ada permintaan pergantian menu, maka belum terlanjur dimasak. Dengan siswa yang berjumlah 800 orang, Teguh meminta agar dikerjakan minimal 2 katering.

“Sehingga yang disajikan fresh,” katanya.

Editor : AW Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut