SOLO, iNewsSleman.id – Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Semarang gencar menyosialisasikan peningkatan keselamatan perkeretaapian di perlintasan sebidang. Masyarakat didorong menerapkan budaya keselamatan saat melewati perlintasan sebidang.
“Kita menuju transportasi yang aman, nyaman dan berkeselamatan. Kami ingin memberikan edukasi masyarakat agar lebih berhati-hati saat melewati perlintasan sebidang,” kata Kasi Sarana dan Keselamatan Perkeretaapian BTP Kelas 1 Semarang, Tonggam Ferdinand Leonardo di sela-sela sosialisasi di area Car Free Day (CFD), Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu (29/9/2024).
Dikatakannya, kasus kecelakaan di perlintasan sebidang masih sering dijumpai. Penyebabnya antara lain karena perilaku yang tidak mengindahkan rambu-rambu. Sehingga, tidak memahami medan atau jalan yang dilalui.
“Banyak korban kecelakaan kereta bukan warga setempat, tapi warga lain yang tengah melewati perlintasan,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya mengedukasi masyarakat dengan tagline Berteman (berhenti, tengok kanan kiri, pastikan aman baru jalan). Budaya keselamatan tersebut sangat penting mengingat masih banyak perlintasan kereta api yang belum ada palang pintu, tidak lengkap dan lainnya.
Dikatakannya, angka kecelakaan di perlintasan sebidang di Jawa Tengah sekitar puluhan setiap tahun. Sedangkan satu bulan, bisa dikatakan rata-rata satu kejadian. Meski demikian, angka kecelakaan secara umum grafiknya terus menurun.
Kecelakaan rata-rata terjadi di perlintasan yang tidak dikelola, seperti rambu-rambu tidak lengkap. Untuk itu, pihaknya ingin membangun budaya keselamatan bagi setiap pengendara di jalan raya.
Mengenai sosialisasi keselamatan di area CFD Solo, alasannya karena bisa langsung bertemu masyarakat secara umum. Sehingga diharapkan lebih mengena.
Editor : AW Wibowo