Dosen UGM, Kembangkan Biji Nyamplung Jadi Pakan Ternak Ruminasia

Penggunaan bungkil biji nyamplung sebagai pakan tunggal, mampu menghasilkan atau menurunkan konsentrasi produksi metan pada ternak ruminansia secara in vitro. Kandungan senyawa metabolit sekunder dapat memodifikasi fermentasi dalam rumen.
Bungkil biji nyamplung memiliki kandungan protein kasar sekitar 20 persen, lemak kasar 15,3 persen, total phenol 6.47 persen dan total flavonoid 1.70 persen. Bungkil biji nyamplung belum direkomendasikan sebagai pakan unggas karena kandungan serat kasarnya yang tinggi. Ini terjadi karena model pengepresan minyak biji nyamplung masih menggunakan sistem hidrolik.
Pengolahan biji nyamplung nantinya menggunaan sistem screw press expeller. Diharapkan bisa menghasilkan kandungan serat kasar yang lebih rendah.
“Riset tahun kedua kita berfokus pada penggunaannya dalam pakan campuran, sementara riset tahun ketiga aplikasinya pada domba,” kata Dimas.
Editor : Wisnu Aji