Kemenag Terapkan Jam Belajar Khusus bagi Siswa Madrasah selama Ramadhan

Nyanyu mengatakan, dalam surat itu juga disebutkan pada 26,27 dan 28 Maret serta tanggal 2,3,4,7, dan 8 April 2025, merupakan libur bersama Idul Fitri bagi sekolah. Jika ditotal, hari belajar selama bulan Ramadhan hanya sekitar 21 hari kalender atau sekitar 18 hari kerja.
Hari libur ini menjadi kesepakatan tiga menteri, sehingga pihaknya melaksanakan kesepakatan itu untuk semua satuan pendidikan di lingkup Kementerian Agama.
"Jadwal itu memungkinkan anak-anak kita tetap bisa belajar dengan baik walaupun mereka berpuasa," ujarnya.
Selain jadwal tersebut, unit pendidikan dan pemerintah daerah dapat mengatur durasi jam belajar dan berbagai bentuk pengayaan materi keagamaan bagi siswa. Secara umum peserta didik yang beragama Islam dianjurkan melaksanakan kegiatan tadarus Al Quran, pesantren kilat, kajian keislaman, dan kegiatan lainnya.
“Bagi siswa yang beragama lain juga dianjurkan melaksanakan kegiatan bimbingan rohani dan kegiatan keagamaan menurut keyakinannya,” ujarnya.
Kementerian Agama telah mengirim surat kepada semua Kanwil Kemenag untuk memastikan aturan ini berjalan. Dalam surat nomor B-41/Dt.I.I/PP.00/02/2025 ini, Kanwil Kemenag seluruh Indonesia diminta membantu memaksimalkan capaian pembelajaran di madrasah sesuai target kurikulum yang telah ditetapkan, serta mengoptimalkan pembelajaran selama bulan Ramadhan.
Editor : Wisnu Aji