get app
inews
Aa Text
Read Next : Mendikdasmen Sebut Program MBG Diintegrasikan dengan Pendidikan Karakter

Kemendikdasmen akan Luncurkan Rapor Pendidikan Nasional, Ini Bocorannya

Sabtu, 15 Maret 2025 | 00:41 WIB
header img
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti saat peresmian Gedung SD Muhammadiyah Internasional Labschool FKIP UMS di Kartasura, Sukoharjo, Jumat (14/3/2025) sore. Foto: AW Wibowo

SUKOHARJO, iNewsSleman.idKementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan meluncurkan rapor pendidikan nasional. Peluncuran rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. 

“kalau tidak salah nanti tanggal 18 kami akan meluncurkan rapor pendidikan nasional. Isinya adalah SPM (standar pelayanan minimal pendidikan tingkat nasional kumulatif). Dan nanti kalau kami launching, mungkin ini kalau ada wartawan bisa jadi bocoran,” kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti saat memberikan sambutan dalam peresmian Gedung SD Muhammadiyah Internasional Labschool FKIP UMS di Kartasura, Sukoharjo, Jumat (14/3/2025) petang. 

Dikatakannya, raport tidak dalam kondisi baik-baik saja. Sebab Indonesia mengalami learning loss yang sangat serius. Beberapa saat terakhir, banyak tulisan di media maupun hasil penelitian di berbagai negara yang diberi judul Schooling Without learning. 

“Mereka itu sekolah tetapi sesungguhnya tidak belajar. Kenapa ini terjadi, karena mereka sekolah tetapi tidak paham terhadap apa yang diajarkan,” ucapnya. 

Diakuinya, angka literasi di Indonesia sangat rendah dan numerasi lebih rendah lagi. Salah satu sebabnya karena pembelajaran secara metodelogi harus diperbaiki. Schooling Without learning, berisi temuan penelitian dimana banyak anak-anak bisa membaca tetapi tidak paham isi bacaannya. 

Jika diminta membaca, mereka bisa karena memang tidak buta aksara. Namun ketika diminta menceritakan isi atau intisari bacaan, atau menuliskan bacaan dalam kalimat sendiri, ternyata tjdak bisa. Padahal membaca merupakan kunci dari hampir semua mata pelajaran. 

Lebih jauh Abdul Mu'ti mengatakan, Indonesia mengalami learning loss yang cukup serius, dan Sebagian karena dampak pandemi Covid-19. 

“Ternyata pembelajaran tatap muka itu belum bisa digantikan pembelajaran tatap maya. Virtual learning itu belum bisa menggantikan pembelajaran yang kita sebut pembelajaran tradisional tatap muka,” ucapnya. 
 

Editor : AW Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut