Gema Kampus Ramadan di UMS, Abdul Mu’ti Serukan Wasathiyah Islam

SOLO, iNewsSleman.id - Konsep Islam Wasathiyah adalah gagasan yang merujuk pada status umat Islam sebagai umat tengahan. Artinya, dalam menjalankan sesuatu, umat Islam hendaknya senantiasa seimbang dan selaras.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed mengungkapkan gagasan tersebut dalam tablig akbar Gema Kampus Ramadan Universitas Muhammadiyah Surakarta (GKR UMS) di Masjid Sudalmiyah Rais, UMS, Jumat (14/3/2025) lalu.
Mu’ti menyebut wasathiyah memiliki beberapa arti, yakni seimbang, adil, hingga terlihat keunggulannya. Dia mengatakan kata “wasatha” disebut 5-6 kali dalam Al-Qur’an.
“Umat Islam itu umat terbaik yang kebaikannya bisa terlihat dengan jelas,” kata Mu’ti melalui siaran pers Humas UMS, Minggu (16/3/2025).
Ajaran Islam, lanjutnya, selalu mengedepankan keindahan dan keseimbangan. Baik seimbang antara sikap rasional dan emosional, maupun seimbang bab dunia dan akhirat.
“Urusan perkara yang baik itu adalah yang tengah-tengah dan tidak ekstrem (ke salah satu sisi),” imbuh Mendikdasmen itu.
Ihwal sedekah menjadi contoh yang dikemukakan Mu’ti. Sedekah harus seimbang. Artinya tidak terlalu jor-joran dalam berderma, tapi tidak terlalu pelit untuk mengeluarkan harta.
“Ibadah itu baik, tapi kalau berlebih-lebihan dalam beribadah itu tidak baik. Sedekah ya sedekah, tapi ojo kabeh dinyohne (jangan semua diberikan),” katanya.
Bahkan, konsep wasathiyah dapat ditarik ke ranah kebijakan publik dan pembuatan dasar hukum untuk masyarakat.
Editor : Ary Wahyu Wibowo