MIM AKA Mojogedang Rayakan Milad Ke-4, Rektor UMS Dukung Gerakan Anak Hebat

KARANGANYAR, iNewsSleman.id – Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Akhlaqul Karimah (MIM AKA) Mojogedang merayakan milad keempatnya dengan semarak dan penuh makna. Berbagai kegiatan edukatif dan sehat digelar, seperti Launching Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, senam bersama, gerakan minum jamu, lomba antar-TK, serta pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat.
Kepala Sekolah MIM AKA Mojogedang, Muhammad Arif, S.Pd.I., menjelaskan bahwa momentum milad ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga bentuk komitmen sekolah dalam membangun karakter dan kesehatan anak sejak usia dini. “Kami ingin menanamkan kebiasaan baik sejak kecil, seperti disiplin, cinta kebersihan, dan menjaga kesehatan. Inilah yang kami maksud sebagai Anak Indonesia Hebat,” kata Arif.
Dalam acara tersebut, hadir pula Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, yang juga merupakan pendiri MIM AKA Mojogedang. Kehadiran Prof. Harun memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dasar dan perguruan tinggi dalam membangun generasi berakhlak dan berdaya saing.
“Pendidikan dasar adalah fondasi. Apa yang ditanam di madrasah ini akan tumbuh menjadi karakter unggul di masa depan. UMS mendukung sepenuhnya penguatan pendidikan nilai dan kesehatan di level paling dini,” ujar Prof. Harun dalam sambutannya.
Prof. Harun juga mengapresiasi gerakan minum jamu yang dikenalkan kepada siswa sebagai bagian dari pelestarian budaya sehat Nusantara. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan prinsip pendidikan Muhammadiyah yang holistik: mencerdaskan akal, memperkuat fisik, dan membentuk spiritualitas.
Lomba-lomba yang melibatkan taman kanak-kanak (TK) sekitar Mojogedang turut menyemarakkan suasana. Anak-anak tampak antusias mengikuti berbagai perlombaan edukatif sambil berinteraksi dengan siswa-siswi MIM AKA, memperkuat silaturahmi antar-lembaga pendidikan dini.
Di sisi lain, kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis yang bekerja sama dengan tenaga medis setempat menunjukkan kepedulian madrasah terhadap kesehatan masyarakat di lingkungan sekitar. “Madrasah harus hadir bukan hanya untuk siswa, tapi juga untuk warga,” ujar Arif.
Sebagai madrasah yang masih berusia muda, MIM AKA Mojogedang menunjukkan perkembangan signifikan dalam membangun kualitas pendidikan. Hal ini selaras dengan misi UMS untuk terus mendampingi dan menginspirasi lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah di seluruh Indonesia.
UMS menilai apa yang dilakukan MIM AKA Mojogedang merupakan contoh nyata penguatan pendidikan berbasis nilai, budaya, dan kesehatan. “Ini adalah wujud dari praksis pendidikan Islam yang membumi,” tutup Prof. Harun.
Editor : Ary Wahyu Wibowo