SOLO, iNewsSleman.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melanjutkan kerja sama strategis dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). Hal itu menunjukkan komitmen berkelanjutan UMS dalam pengabdian masyarakat internasional.
Selama dua tahun berturut-turut, 2024 dan 2025, kedua institusi ini berkolaborasi menyelenggarakan program pemberdayaan bagi komunitas lansia di Madrasah Ibnu Mas'ud, Nilai, Malaysia. Program ini tidak hanya memberikan pencerahan ilmu keagamaan, tetapi juga mempererat jalinan silaturahmi lintas negara.
Bermula dari kegiatan Community Service Pembinaan Fikih Lansia (2024), pengabdian pada tahun pertama dilaksanakan pada 23 Juni 2024.
“Program ini berfokus pada pembinaan fikih yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan ibadah para lansia. Dihadiri oleh 20 lansia, acara ini diisi dengan kegiatan gotong royong dan memasak bersama yang membangun suasana keakraban,” ungkap Wakil Dekan II Fakultas Agama Islam UMS, Drs. H. Suharjianto, Jumat (27/6/2025).
Puncak acara adalah sesi materi yang disampaikan oleh Lukmanul Hakim, Lc., M.H., dari UMS. Materi yang dibawakan mengupas tuntas berbagai keringanan (rukhsah) dalam salat. Di antara rukhsah tersebut seperti kebolehan menjamak salat karena adanya kesulitan akibat usia tua, keringanan untuk tidak melaksanakan salat Jumat bagi lansia yang lemah, serta berbagai uzur yang memperbolehkan meninggalkan salat berjamaah.
Selain itu, dibahas pula mengenai kemudahan dalam mengqada salat yang terlewat, sebab bagi lansia yang memiliki banyak tanggungan salat, pintu taubat senantiasa terbuka lebar tanpa harus memaksakan diri untuk qada secara fisik.
Kemudian Community Service: Building Bridge, Empowering Communities (2025) digelar untuk melanjutkan kesuksesan tahun sebelumnya, program pengabdian kembali digelar pada 12 Juni 2025, dengan skala yang lebih besar dan materi yang lebih beragam.
Dihadiri oleh 27 lansia, kegiatan tahun ini turut didampingi oleh Wakil Dekan II Fakultas Agama Islam UMS, Drs. H. Suharjianto. Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan UMS, USIM, dan Madrasah Ibnu Mas'ud.
Sesi materi tahun ini juga lebih komprehensif. Materi diawali dengan pemaparan utama dari Prof. Dr. Mahazan Abdul Mutalib, perwakilan dari USIM dengan topik "Community Based and Participatory-Leadership: An Islamic Approach".
Selanjutnya, para lansia mendapatkan tiga sesi pembekalan secara berturut-turut dari dosen-dosen Fakultas Agama Islam UMS. Materi pertama adalah "Fikih Warga Emas" oleh Muhammad Subhi Apriantoro, Lc., M.H. Materi kedua tentang "Metode Menghafal bagi Warga Emas" oleh Dr. Kharis Nugroho, Lc., M.Ud.
Selanjutnya materi ketiga mengenai "Pendidikan Agama Islam bagi Warga Emas" yang disampaikan oleh Mohammad Zakki Azani, S.Th.I, M.Ed, Ph.D. Rangkaian acara tersebut ditutup dengan ramah tamah sore dan penyerahan cinderamata dari UMS.
Evolusi program dari tahun ke tahun ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi dalam memberdayakan komunitas secara holistik.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait