Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Pendidikan Bagian Penting dalam Memakmurkan Kehidupan

AW Wibowo
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed menjadi narasumber utama dalam webinar yang digelar UMS, Senin (30/6/2025). Foto: Ist.

SOLO, iNewsSleman.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Webinar Series ke-49 dengan tema “Visi Pendidikan Berkemakmuran Perspektif Muhammadiyah” Senin (30/6/2025). Acara yang digelar Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melalui Zoom Meeting, menghadirkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., sebagai narasumber utama.

Dalam paparannya, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan adalah bagian penting dalam memakmurkan kehidupan, baik di dunia maupun akhirat. Ia menjelaskan bahwa dunia memiliki beberapa makna, antara lain sebagai tempat kehidupan nyata yang bisa dirasakan, sesuatu yang dekat namun fana, serta sebagai rentang waktu kehidupan manusia sejak roh ditiupkan hingga dicabut kembali.

“Sering kali manusia terlalu pragmatis, hanya mengejar kesenangan sesaat seperti hiburan yang tidak menambah ilmu, padahal pendidikan seharusnya berorientasi jangka panjang, mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat,” tegasnya.

Menurutnya, pendidikan yang memakmurkan adalah pendidikan yang mengembangkan fitrah manusia, menjadikannya sebagai hamba Allah (Abdullah) sekaligus pemimpin di bumi (khalifatullah). Ilmu, keterampilan, dan akhlak harus menjadi bekal manusia untuk memakmurkan diri sendiri, masyarakat, bangsa, hingga mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Abdul Mu’ti juga menyoroti pentingnya generasi berilmu yang mampu menciptakan lapangan kerja, bukan sekadar mencari pekerjaan. “Seperti dikatakan pendiri Samsung, hanya satu persen manusia yang menghidupi lainnya. Mereka adalah orang berilmu yang bermanfaat untuk sesama,” ujarnya.

Ia mengingatkan, banyak orang memiliki akal tetapi tidak menggunakannya. Orang-orang seperti ini menjadi lebih bodoh dari binatang karena tidak memahami ilmu, tidak memanfaatkannya, bahkan bisa semakin jauh dari Allah. Padahal, kata dia, prinsip transendensi dalam Al-Qur’an menuntun manusia agar semua ilmunya kembali untuk kebaikan.

Abdul Mu’ti mencontohkan kisah Qarun yang sombong karena merasa sukses semata-mata dari ilmunya sendiri. “Kita harus sadar, ilmu berasal dari Allah dan digunakan untuk menyejahterakan sesama,” pesannya.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pendidikan ideal harus menggabungkan nilai Al-Qur’an, pendidikan formal, dan pengalaman hidup. Kolaborasi, jejaring sosial, serta kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi adalah kunci kesuksesan di era digital saat ini.

Acara yang dipandu oleh moderator Dra. Muamaroh, M.Hum., Ph.D., itu diakhiri dengan ajakan agar pendidikan tidak hanya melahirkan human-being, tetapi human-kind yang berilmu, beriman, bertaqwa, serta membawa manfaat bagi sesama dan memakmurkan bumi. 

Editor : AW Wibowo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network