SLEMAN, iNewssleman.id - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyerahkan bantuan korban bencana di wilayah Minggir, Sleman Minggu (7/1/2024). Angin kencang yang melanda wilayah ini beberapa waktu lalu menyebabkan sejumlah rumah milik warga rusak.
Bersama rombongan dari Kapanewon Minggir dan Dinas Sosial, Kustini mengunjungi dua rumah warga di Sendangmulyo dan Sendangagung serta panti asuhan di Sendangsari. Kustini juga menyerahkan bantuan paket sembako untuk meringankan beban masyarakat terdampak.
Kustini mengatakan, pemerintah telah menghitung dampak dari bencana angin kencang yang terjadi di wilayah Kapanewon Minggir. Mereka berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada warga yang dilanda musibah.
“Kami sudah minta pendataan mulai dari tingkat bawah RT, RW hingga kapanewon. Berapa yang rusak dan tingkat kerusakan apa saja. Nanti akan kami bantu,” kata Kustini.
Kustini juga mengapresiasi kegiatan sosial gotong royong yang dilakukan masyarakat saat ada rumah warga yang terkena bencana. Rumah yang rusak segera diperbaiki bersama dan tetap bisa ditinggali.
“Tadi saya lihat rumah-rumah yang atapnya rusak, sudah pada diperbaiki lewat gotong royong masyarakat. Ini tindakan awal yang bagus, karena jiwa sosial masyarakat masih tinggi,” terang Kustini.
Kustini minta masyarakat untuk mewaspadai potensi adanya bencana dengan datangnya musim penghujan. Terutama keberadaan pohon-pohon tinggi yang berpotensi tumbang apabila terjadi angin kencang.
“Kami ingatkan lagi, terutama yang rumahnya dekat dengan pohon-pohon besar dan tinggi. Apabila tidak bisa dipotong sendiri, laporkan saja kepada petugas kalurahan atau kapanewon, nanti akan kita tindaklanjuti,” sambung Kustini.
Panewu Minggir Djoko Muljanto menyampaikan terdapat 125 titik terdampak bencana akibat angin kencang pada hari Kamis (4/1/2024) lalu. Mulai dari pohon tumbang, tiang listrik roboh, rumah rusak hingga korban kecelakaan.
Pemerinah kapanewon dan kalurahan telah bergerak melakukan assesment dari kejadian tersebut.
“Surat himbauan yang suratnya agak penegasan untuk RT,RW, pak dukuh, pak lurah untuk pendataan (pohon rawan tumbang) lagi. Nanti kita lakukan mediasi supaya bagaimana itu bisa dibuat agar tidak membahayakan,” pungkasnya
Editor : Wisnu Aji