get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilkada Gunungkidul 2024, Tim Pemenangan Pasangan Sunaryanta-Mahmud Ardi Dikukuhkan

Diduga Keracunan, 22 Kambing Milik Warga Gunungkidul Mati

Kamis, 22 Februari 2024 | 08:22 WIB
header img
Sebanyak 22 ekor kambing milik peternak di Gunungkidul mati. Diduga karena keracunan . (foto: ilustrasi)

GUNUNGKIDUL, iNewssleman.id - Puluhan kambing milik warga Sawur, Kalurahan Sawahan, Kapanewon Ponjong ditemukan mati, Selasa (20/2/2024) kemarin. Kambing milik Rohmad ini diduga mati karena keracunan

Kapolsek Ponjong AKP Yulianto mengatakan puluhan kambing yang mati inaia berada dalam satu kandang. 

"Kabarnya sebelum mati, kambing-kambing tersebut sempat diberi makan daun telo karet oleh pemiliknya," ujar Yulianto, Rabu (21/2/2024) 

Yulianto menuturkan peristiwa tersebut bermula pada Selasa dini hari, salah satu anak kandang bernama Supriyadi bangun tidur hendak sholat subuh. Namun dia kaget karena melihat ada seekor Kambing yang sudah mati. 

Supriyadi kemudian menghubungi pemilik kandang yang bernama Rohmad yang berada tak jauh dari kandang. Dan mengajak pemilik ternak (Rohmad) ke kandang untuk melakukan pengecekan. 

Namun ketika dicek, ternyata sebagian besar kambing di dalam kandang tersebut menggigil seperti kedinginan. Kambing tersebut berlari kesakitan dan kejang kemudian mati. 

"Satu per satu kambing menggigil dalam kondisi berdiri kemudian lari-lari dan kejang hingga mati. Itu terus terjadi," ujarnya. 


 
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul Retno Widiastuti mengaku sudah mendapatkan laporan adanya peristiwa tersebut. Tim dari Dinas sudah melakukan pengecekan di lokasi kejadian.

"Informasi dari pemilik sebelumnya kambing diberi pakan daun telo karet," kata dia.

Untuk meneliti penyebabnya, pihaknya telah mengambil sampel dan mengirimnya ke BBVet Wates. Hingga kini pihaknya masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebabnya.

Dinas mencatat ada sebanyak 22 ekor kambing yang sudah mati dan dikubur. Sementara yang 4 ekor masih hidup namun ada gejala sakit sebelum akhirnya dilakukan terapi oleh dokter hewan.

Editor : Wisnu Aji

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut