get app
inews
Aa Read Next : Danrem 074/Warastratama Buka Penyisihan Open Tournament Bola Voli Piala Panglima TNI 2024

Kapolda DIY Sebut Tokoh Agama Miliki Peran Sentral Wujudkan Jogja Damai

Rabu, 05 Juni 2024 | 20:23 WIB
header img
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan (dua dari kiri) menjadi salah satu nara sumber dalam diskusi lintas agama di GKJ Gondokusuman, Yogyakarta, Rabu (5/6/2024). (foto: istimewa)

YOGYAKARTA, iNewssleman.id - Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan menyebut sukses Pemilu 2024 tidak lepas dari peran serta tokoh agama. Mereka memiliki peran sentral dalam menjaga suasana kondusif di Kota Yogyakarta yang diharapkan bisa berlanjut pada Pilkada 2024 pada bulan November mendatang. 

Menurut Kapolda, menjaga suasana kamtibmas bukan hanya tugas Polri semata. Peran aktif dari masyarakat sangat menentukan kondisi tersebut. 

"Keamanan dan ketenteraman yang terwujud bukan berkat Polri saja, tapi juga kerja sama antara unsur pemerintah dan masyarakat, termasuk pemuka agama," kata Kapolda pada diskusi panel bertajuk 'Peran Pemuka Agama dalam Mendorong Rekonsiliasi Pasca Pilpres 2024', yang digelar Gereja Kristen Jawa (GKR) Gondokusuman, Rabu (5/6/2024).

Menurut Kapolda, kontentasi dalam politik merupakan hal biasa. Masyarakat Yogyakarta juga sudah memiliki kedewasaan dalam berpolitik. 

Berkaca pada kelancaran Pemilu 2024, Kapolda optimis, Pilkada nanti juga akan berjalan damai. Kampanye di Kota Yogyakarta juga sudah tidak lagi diwarnai knalpot blombongan. 

“Kedewaan sudah semakin ada, keributan antar laskar sudah tidak ada,” ujarnya. 

Kapolda mnegajak semua elemen di masyarakat untuk menjaga suasana damai yang ada. Pilkada 2024 harus  bisa berjalan damai agar mampu menghasilkan pemimpin yang amankan. 

“Keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi modal berharga bagi Yogyakarta yang menyandang predikat kota pelajar dan kota pariwisata,” ujarnya. 

Selain Kapolda ada beberapa nara sumber dalam diskusi ini, pengajar Arizona State University, Amerika Serikat, Peter Suwarno, serta pengajar Filsafat Keilahian UGM, Leonard Chrusostomos Epafras. 

Diskusi ini dihadiri perwakilan pimpinan gereja Kristen, pendeta, romo, pastor, gembala, perwakilan gereja Katolik, pemimpin umat Islam, Hindu, Buddha, Konghucu, pejabat Forkominda dan aktivis sosial.

Ketua Panitia Diskusi Panel, Joko Pamungkas, mengatakan diskusi ini dihadiri lebih dari 400 undangan. Awalnya acara ini hanya untuk kalangan Gereja Kristen DIY, namun akhirnya diperluas dan melibatkan tokoh lintas agama.

"Semua punya peran besar dalam menjaga kerukunan pasca Pemilu, semoga ketegangan tidak meningkat pada Pilkada November 2024 nanti,"  katanya. 

Editor : Wisnu Aji

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut