Menurutnya, pilihan kuliah di prodi Ilmu Komunikasi, karena terinspirasi sosok Najwa Shihab yang sangat diidolakan. Dia ingin bisa berbicara di depan publik yang baik seperti Najwa Shihab.
“Kalau sudah lulus kelak saya bercita-cita ingin menjadi dosen” katanya.
Moses mengaku sudah lima tahun ibunya meninggal. Namun pesan sang ibu selalu diingatnya. Salah satunya agar dia harus rajin belajar dan giat hingga menggapai cita-cita yang setinggi langit.
“Terima kasih ibu. Ini saya persembahkan untuk ibu,” katanya.
Setelah ditinggal Moses ke Yogyakarta, Natan kini tinggal seorang diri. Namun dia mengaku bahagia anaknya pergi merantau untuk menjemput mimpi besar.
“Semoga UGM dapat selalu memberi kemudahan dan bantuan kepada anaknya, selama menempuh kuliah. Moses harus dapat tepat waktu menyelesaikan kuliahnya,” katanya.
Subsidi UKT 100 persen menjadi sebuah mimpi yang jadi nyata untuk keluarganya yang memiliki beban finansial. Secara ekonomi Natan termasuk golongan tidak mampu dengan pendapatan di bawah Rp500.000.
Editor : Wisnu Aji