SLEMAN, iNewssleman.id - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Noorhaidi menyebut perubahan kurikulum pendidikan menjadi tantangan besar yang dihadapi kalangan perguruan tinggi. Masih banyak lulusan yang belum terserap ke dalam dunia kerja, menjadi pengangguran.
“Perubahan kurikulum di Indonesia sangat sering, mulai dari KTSP, KBK, KKNI, hingga MBKM dan OBE. Ini menjadi tantangan besar dalam dunia pendidikan,” kata rektor saat membuka workshop Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) yang digelar Perkumpulan Program Studi Pendidikan Agama Islam Indonesia (PPPAII), Rabu (4/9/2024). Workshop ini digelar selama empat hari dari mulai Rabu (4/9/2024) sampai Sabtu (7/9/2024).
Rektor mengatakan, data menunjukkan sekitar 1,28 juta lulusan perguruan tinggi masih menganggur. Mereka kesulitan menembus dunia kerja. Lulusan perguruan tinggi ikut andil 13 persen dari keseluruhan pengangguran terbuka di Indonesia.
Pemerintah terus berupaya mengintervensi dan memperbaiki kondisi ini, dengan memastikan perguruan tinggi tidak hanya mendidik mahasiswa. Kampus harus menghasilkan lulusan yang siap bekerja dan menerapkan ilmu, keterampilan, serta pengetahuan mereka untuk membangun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
“Perubahan kurikulum tidak boleh hanya berhenti pada aspek administratif dan birokratis. Substansi kurikulum lebih penting untuk menciptakan generasi yang kuat, berpengetahuan dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.
Mantan Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga ini mengatakan, Generasi Z saat ini membutuhkan kurikulum yang mampu membangun keterampilan, berpikir kritis, kemampuan berpikir analitis, dan kecakapan dalam menghadapi tantangan.
“Indonesia menghadapi tantangan inflasi gelar cumlaude, banyak lulusan meraih predikat cumlaude tanpa diimbangi kompetensi yang memadai,” ujarnya.
Editor : Wisnu Aji