get app
inews
Aa Text
Read Next : OJK Solo Sebut Industri Jasa Keuangan di Solo Raya Stabil di Oktober 2024, Ini Datanya

OJK Solo: Industri Jasa Keuangan di Solo Raya Terjaga Stabil di November 2024

Jum'at, 31 Januari 2025 | 17:33 WIB
header img
Ilustrasi – Kantor OJK Solo tampak dari depan. Foto: Ist.

4. Perkembangan Kinerja Lembaga Keuangan Mikro/Syariah (LKM/S)
Berdasarkan data posisi bulan Agustus 2024, total aset LKM/S di wilayah Solo Raya mengalami peningkatan secara yoy sebesar Rp0,09 miliar (0,26 persen), dari Rp34,62 miliar menjadi Rp34,71 miliar. Demikian juga dengan jumlah pembiayaan meningkat secara yoy sebesar Rp0,11 miliar (1,15 persen). Peningkatan juga tercermin pada Laba/Rugi LKM/S secara yoy sebesar Rp19,35 juta (5,07 persen) dari Rp381,59 juta menjadi Rp400,93 juta. Namun demikian, terjadi penurunan  pada dana pihak ketiga secara yoy sebesar Rp4,33 juta (-0,05 persen) dari Rp9,18 miliar menjadi Rp9,17 miliar.

5. Perkembangan Kinerja Perusahaan Pembiayaan 
Berdasarkan data posisi November 2024, perusahaan pembiayaan di wilayah Solo Raya mengalami peningkatan piutang pembiayaan secara year on year sebesar Rp575,93 miliar (12,29 persen), dari Rp4,69 triliun menjadi Rp5,26 triliun. 

Sementara itu, Non-Performing Financing (NPF) nominal perusahaan pembiayaan mengalami peningkatan sebesar Rp288,33 miliar (237,70 persen), dari Rp121,30 miliar menjadi Rp409,64 miliar. Perkembangan Jaringan Kantor LJK Solo Raya Berdasarkan data jaringan kantor pusat industri jasa keuangan posisi November 2024, terdapat sebanyak 75 perusahaan perbankan dan 11 perusahaan industri keuangan non-bank yang berkantor pusat di wilayah kerja Kantor OJK Solo.  

Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen 
Sampai dengan Desember 2024, Kantor OJK Solo telah melaksanakan 89 kegiatan edukasi dan literasi serta pelatihan dengan total 18.723 peserta yang terdiri dari pegawai IJK, pelajar, pensiunan, dan mahasiswa serta masyarakat umum. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, OJK berkolaborasi dengan stakeholders antara lain TPAKD Kota/Kabupaten Solo Raya, Bank Indonesia, FKIJK Solo Raya, dan juga civitas akademika. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan mampu meningkatkan literasi keuangan masyarakat terhadap perkembangan sektor jasa keuangan di wilayah Solo Raya dan juga mampu mengelola keuangan dengan bijak supaya terhindar dari investasi illegal, pinjol ilegal dan judi online yang saat ini sedang marak terjadi.
 
Dari sisi aspek pelindungan konsumen, sampai dengan 31 Desember 2024 Kantor OJK Solo telah menerima 346 layanan pengaduan konsumen yang dilakukan secara online melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) dan melalui surat resmi ke OJK Solo. Dari jumlah layanan tersebut, berdasarkan kategori jenis pengaduan sebagian besar merupakan pengaduan kredit sebanyak 242 pengaduan atau 70 persen dengan status selesai dan telah ditindaklanjuti oleh PUJK terkait.

Sementara itu, OJK Solo telah menerima 594 layanan pengaduan walk in yang sebagian besar merupakan pengaduan pinjol sebanyak 162 (27 persen), perbankan sebanyak 156 (26 persen), dan tindak penipuan 139 (23 persen). Adapun layanan permintaan SLIK sampai dengan periode Desember 2024 sebanyak 9.143 layanan. Perkembangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Solo Raya. 

Capaian TPAKD Solo Raya sampai dengan Desember 2024 yaitu program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir di Kabupaten Wonogiri dan Kota Surakarta dengan jumlah debitur sebanyak 8.062 debitur dan total realisasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp25,25 miliar sejak tahap awal penyaluran. Program ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengajukan pembiayaan/kredit sehingga tidak menjadi korban dari aktivitas bank plecit/rentenir.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut