UMS Terima SK Penggabungan Akademi Kebidanan Nusantara dan 2 Prodi Baru

SOLO, iNewsSleman.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi menerima Surat Keputusan (SK) penggabungan Akademi Kebidanan Nusantara. UMS juga menerima SK pendirian dua program studi baru, yaitu S1 Administrasi Publik dan S1 Hubungan Internasional.
Penyerahan SK dilakukan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., kepada pimpinan UMS yang diterima langsung oleh Prof. Sabar Narimo, selaku perwakilan BPH UMS dan disaksikan jajaran para wakil rektor, serta pejabat struktural lainnya.
“Ini menjadi bukti kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas akademik UMS. Amanah ini tidak boleh disia-siakan,” ujar Wakil Rektor II UMS, Prof. Dr. Muhammad Da’i, S.Si., M.Si., Apt melalui keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (29/5/2025).
Da’i menegaskan, UMS memiliki komitmen kuat untuk menyelenggarakan program studi yang bermutu dan terakreditasi unggul. Penyatuan Akademi Kebidanan Nusantara akan memperkuat kompetensi UMS di bidang kesehatan, sementara dua prodi baru di ranah sosial-politik akan memperluas spektrum keilmuan kampus.
“Kami akan menjalankan semua program ini dengan sebaik-baiknya, sesuai pengalaman kami dalam membina prodi-prodi sebelumnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Harun Joko Prayitno menyampaikan apresiasi terhadap langkah progresif UMS. Ia menyebut UMS sebagai perguruan tinggi swasta dengan jumlah program studi terbanyak di Jawa Tengah, yakni 79 prodi, serta pencapaian akreditasi unggul yang tertinggi di wilayahnya. “UMS ini universitas yang berani dan punya nyali besar. Kami percaya prodi baru ini akan dikelola secara profesional,” kata Harun.
Penyerahan SK juga dibarengi dengan pengarahan dan bimbingan teknis terkait pendirian Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) serta coaching untuk pengajuan jabatan fungsional akademik (jafa). Da’i menekankan pentingnya jafa sebagai indikator reputasi dosen dan institusi. “Secara pribadi mungkin tidak dibutuhkan, tapi institusi sangat memerlukan itu untuk penguatan daya saing dan kepercayaan publik,” tambahnya.
Harun juga menyampaikan bahwa prioritas LLDIKTI VI saat ini adalah menyehatkan seluruh PTS di Jawa Tengah, khususnya dalam aspek mutu dan akreditasi. Ia menargetkan peningkatan jumlah PTS dengan akreditasi unggul dan penurunan jumlah PTS yang mengalami kemunduran. “Kami ingin rata-rata PTS di Jawa Tengah naik kualitasnya, dan UMS bisa menjadi lokomotif dalam hal ini,” ungkapnya.
UMS sendiri tengah mempersiapkan sejumlah prodi baru lainnya yang masih dalam proses pengajuan ke kementerian.
“Kami berharap ke depan ada lagi SK yang menyusul. Karena dengan penyelenggaraan yang profesional dan berbasis amal usaha, kami yakin UMS dapat menjalankannya dengan penuh tanggung jawab,” kata Prof. Da’i.
Penyerahan SK ini tidak hanya menjadi tonggak kelembagaan, tapi juga simbol penguatan komitmen UMS dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang relevan, bermutu, dan berdampak luas. Dengan semangat kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat, UMS terus meneguhkan dirinya sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terdepan di Indonesia.
Editor : Ary Wahyu Wibowo