Apa itu Hari Raya Waisak? Begini penjelasannya

Fitriyani
Puncak Perayaan Hari Waisak di Borobudur tahun 2018 (Foto Ist.)

SLEMAN, iNewsSleman.id - Hari Raya Waisak merupakan momen penting bagi umat Buddha untuk merenungkan ajaran Buddha, menumbuhkan rasa penghormatan, dan berbuat kebajikan.

Hari Raya Waisak, juga dikenal sebagai Vesak, adalah perayaan agama Buddha yang dirayakan untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama. 

Perayaan ini jatuh pada hari purnama bulan Vesak, yang biasanya terjadi antara bulan April dan Mei.

Tiga peristiwa yang diperingati dalam Hari Raya Waisak adalah kelahiran Buddha Gautama, pencerahan Buddha, dan parinirvana (kematian) Buddha.

Selama Hari Raya Waisak, umat Buddha mengadakan berbagai kegiatan keagamaan seperti pergi ke vihara (tempat ibadah Buddha) untuk bersembahyang, mendengarkan ceramah agama, dan melakukan meditasi. 

Selain itu, mereka juga dapat melakukan kegiatan sosial seperti memberikan sumbangan makanan kepada orang yang membutuhkan dan mengunjungi tempat-tempat suci.

Hari Raya Waisak dianggap sebagai perayaan yang damai dan penuh dengan nilai-nilai spiritual. Umat Buddha menggunakan kesempatan ini untuk mengingat dan menghormati ajaran Buddha serta memperkuat praktik-praktik kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Di Indonesia, Hari Raya Waisak dirayakan dengan berbagai tradisi yang khas dan beragam. Berikut adalah beberapa tradisi yang umum dilakukan selama perayaan Hari Raya Waisak di Indonesia:

Pawai Waisak: Di beberapa tempat di Indonesia, terutama di kota-kota dengan populasi umat Buddha yang besar, diadakan pawai Waisak yang melibatkan ribuan umat Buddha. Pawai ini melibatkan iring-iringan yang dipimpin oleh patung Buddha, berbagai tarian, musik, serta peserta yang membawa bendera, lilin, dan replika stupa.

Khatina: Khatina adalah tradisi umat Buddha yang melibatkan pengumpulan dan pemberian pakaian serta barang keperluan kepada para biksu atau biarawati. Pada Hari Raya Waisak, umat Buddha berpartisipasi dalam upacara Khatina di vihara tempat mereka bersembahyang. Para penganut Buddha hadir membawa sumbangan kain dan barang-barang lainnya, yang kemudian diberikan kepada biksu dan biarawati sebagai tanda penghormatan dan dukungan.

Persembahyangan: Umat Buddha umumnya mengunjungi vihara pada Hari Raya Waisak untuk melakukan persembahyangan khusus. Mereka membawa bunga dan membakar dupa sebagai simbol penghormatan kepada Buddha. Selain itu, mereka juga mendengarkan ceramah agama dari para biksu yang memberikan pengajaran dan nasihat mengenai ajaran Buddha.

Salah satu tradisi yang sering dilakukan selama Hari Raya Waisak adalah Pradaksina, yaitu mengelilingi stupa (struktur atau bangunan suci dalam agama Buddha) secara berputar searah jarum jam. Hal ini dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada Buddha dan sebagai simbol perjalanan spiritual umat Buddha untuk mencapai pencerahan. Umat Buddha melakukan perjalanan mengelilingi stupa atau pagoda dalam arah searah jarum jam. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Buddha dan juga sebagai perenungan mengenai ajaran dan perjalanan spiritual.

Kegiatan Sosial: Selama Hari Raya Waisak, umat Buddha juga melakukan kegiatan sosial sebagai bentuk pengabdian dan kasih sayang kepada sesama. Mereka memberikan sumbangan makanan, pakaian, dan kebutuhan lainnya kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti panti asuhan atau tempat-tempat yang melayani kaum miskin.

Setiap daerah di Indonesia mungkin memiliki tradisi dan perayaan yang sedikit berbeda selama Hari Raya Waisak. Namun, semangat umum dari perayaan ini tetap sama, yaitu untuk merayakan ajaran Buddha, menghormati perjalanan spiritualnya, dan mendorong praktik kebajikan dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari.

Editor : Fitriyani

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network