SOLO, iNewsSleman.id – Puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tampil dalam acara Kenduren UMKM Soloraya Tahun 2024 (Berkembang dan Berinovasi Menjadi UMKM Keren). Perhelatan yang digelar di Solo Paragon Mal, dibuka oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, Sabtu (27/7/2024).
“Pelaksaan Kenduren UMKM Tahun 2024 diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda berkarya dan berkontribusi dalam menstabilkan ekonomi,” kata Destry Damayanti.
Dikatakannya, dominasi generasi muda yang mencapai lebih dari 55 persen total penduduk, menjadi peluang dalam penguatan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi. Selain itu juga perluasan pasar menuju go digital dan go ekspor, dan meningkatkan kesempatan mendapatkan permodalan karena secara sistem pembayaran telah terdigitalisasi.
Destry Damayanti juga menyampaikan tiga strategi bagi UMKM agar dapat bertahan dan berdaya saing, yaitu melalui KIS (konsisten, inovasi dan sinergi). Konsistensi dan komitmen dalam standarisasi kualitas produk, inovasi yang memasukkan unsur kreativitas yang menjadi kekuatan generasi muda, dan sinergi dengan mitra bisnis, perbankan dan lembaga terkait.
“Melihat potensi para generasi muda, Bank Indonesia tetap akan mendukung pengembangan potensi UMKM muda yang telah terbukti memiliki kreativitas dan inovasi melalui implementasi strategi KIS,” ucapnya.
Wali Kota Solo, Teguh Prakosa berharap Kenduren UMKM Soloraya dapat menjadi ruang terbuka bagi generasi muda untuk berekspresi dan berkarya. Pihaknya selalu mendukung generasi muda untuk terus produktif melalui pengembangan di berbagai sektor, seperti pembangunan infrastruktur Solo Techno Park sebagai ruang berinovasi dan berkolaborasi serta melalui program dan pembinaan untuk generasi muda.
“Kami juga apresiasi atas kolaborasi dan sinergi baik antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia (BI), mitra terkait dalam mendukung penguatan UMKM di Soloraya. Hal ini menjadi penting mengingat UMKM terbukti memiliki daya tahan yang tinggi menghadapi berbagai tantangan. Selain itu juga memiliki peran strategis dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi pascapandemi,” kata Teguh Prakosa.
Kenduren UMKM Soloraya 2024 mengangkat tema “Sinergi Memperkuat Generasi Muda untuk Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan”. Kenduren UMKM merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Bank Indonesia Solo sebagai puncak rangkaian pengembangan UMKM Soloraya.
Kegiatan ini merupakan apresiasi BI Solo kepada stakeholders terkait atas sinergi serta kolaborasi kuat dalam upaya pengembangan UMKM, sehingga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi di masa mendatang akan banyak ditopang oleh peran generasi muda termasuk dalam pengembangan UMKM.
BI bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait, berkomitmen untuk mendukung UMKM yang diwujudkan pada rangkaian Kenduren melalui sejumlah langkah utama. Pertama, kurasi pelaku UMKM potensial dan produk-produknya bekerjasama dengan kurator lokal yang terdiri dari Pemerintah Daerah, Kerabat UMKM Soloraya (Kersa), dan stekeholders terkait lainnya.
Adapun kurasi tersebut menghasilkan 74 pelaku usaha potensial yang terpilih dari 358 pendaftar. Selanjutnya, sebagai upaya untuk memperkuat kualitas produk UMKM, juga dilakukan Sertifikasi Teknis Kurator Lanjutan pada tahun ini, sebagai penguatan potensi kurator lokal sehingga tercipta diversifikasi produk dan pengetahuan pasar terkini.
74 pelaku usaha lolos kurasi telah diberikan kesempatan untuk memperkenalkan produknya secara offline pada HUT Dekranasda ke-44 tahun 2024 yang dihadiri oleh Ibu Negara dan pengunjung seluruh Indonesia pada bulan Mei 2024.. Selain itu, juga ditampilkan pada puncak Kenduren tiga hari ini, serta akan diikutsertakan pada pameran Karya Kreatif Indonesia 2024.
Selanjutnya, pelaksanaan Pasar Bersama Kendalikan Harga (Berkah) sebagai bentuk dukungan nyata pengendalian inflasi daerah melalui kegiatan business matching antara petani dengan pelaku usaha di bidang kuliner. Pasar Berkah diharapkan dapat memangkas rantai pasokan menjadi lebih efisien, memberikan kepastian pasar bagi petani dan menjadi inspirasi generasi muda atas potensi usaha di bidang pertanian. Ketiga, keikutsertaan.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait