KULONPROGO, iNewssleman.id - Sebanyak 143 siswa SMA Negeri 1 Temon, Kulonprogo menjalani pelatihan keterampilan agar mereka siap bekerja ketika lulus. Program Stesa Berkarya ini dilaksanakan dalam empat tahap menggandeng Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan kerja (UPT BLK) Kulonprogo.
Kepala SMAN 1 Temon Lestari Asih Partiwi mengatakan, berkaca pada lulusan 2023 lalu hanya sekitar 60 persen siswanya yang melanjutkan kuliah. Sisanya 40 persen bekerja karena keterbatasan ekonomi orang tuanya.
Atas kondisi ini, sekolah merasa terpanggil untuk memberikan bekal keterampilan terhadap lulusan. Mereka kemudian menggandeng UPT BLK Kulonprogo untuk memberikan pelatihan kepada siswa kelas XII yang akan lulus.
“Kegiatan ini untuk membekali siswa dengan keterampilan kerja, kewirausahaan agar mereka nantinya siap bekerja,” kata Heny pada pembukaan pelatihan, Selasa (1/10/2024).
Total peserta pelatihan ada 143 siswa. Mereka akan dibagi dalam empat tahap karena kapasitas ruangan yang ada. Setiap siswa akan menjalani pelatihan selama empat hari.
“Mereka menjalani pelatihan dengan instruktur dan peralatan dari BLK,” ujarnya.
Kepala UPT BLK Kulonprogo Adika Galihsitasari mengatakan, ada empat jenis pelatihan yang diberikan, yakni boga (roti), barista, TIK office dan TIK desain grafis. Siswa juga menjalani pelatihan keterampilan dan pengenalan dunia kerja.
“Sumber dana dari mereka, kami hanya menyiapkan instruktur dan peralatan,” katanya.
Setiap tahapan, siswa akan menjalani pelatihan selama empat hari. Setiap harinya ada 8 jam pelatihan yang harus diikuti sehingga semuanya akan menjalani 32 jam pelatihan.
“Jadi ini lebih ke pelatihan dasar. Ketika mereka sudah lulus dan berusia 18 tahun bisa mengikuti pelatihan yang ada di BLK,” katanya.
Salah satu siswa, Daniel Berliando Cristian mengaku tertarik mengikuti pelatihan barista. Peluang usaha dan lapangan usaha dari barista masih cukup terbuka.
Selama menjalani pelatihan dia dikenalkan dengan beragam jenis kopi. Selain itu juga diajarkan dan cara menghaluskan biji kopi secara manual maupun dengan peralatan hingga mmebuat latte art.
“Sekarang banyak coffe shop dan pelaung usahanya masih terbuka. Senang bisa ikut pelatihan barista ini,” katanya.
Editor : Wisnu Aji
Artikel Terkait