Akademisi UMS dan UII Kolaborasi Pengolahan Sampah Organik di Bantul, Ini Tujuannya

AW Wibowo
Pelatihan pengolahan sampah organik dalam rangka program pengembangan Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, serta kawasan Karangkitri sebagai desa wisata berkelanjutan. Foto: Ist.

BANTUL, iNewsSleman.id – Puluhan warga di Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul mendapat pelatihan pengolahan sampah organik. Pelatihan untuk mendukung pengembangan kawasan Karangkitri sebagai desa wisata berkelanjutan.

Pelatihan yang digelar di Kampung Mataraman, Jl. Ringroad Selatan Nomor 93, dihadiri sekitar 30 peserta yang terdiri atas perwakilan pihak Desa Panggungharjo, unit pengelolaan sampah “KUPAS”, serta para pegiat bank sampah. Pelatihan yang dipimpin Wisnu Setiawan, S.T., M.Arch., Ph.D, dosen Prodi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), merupakan bagian dari program pengembangan Desa Panggungharjo di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. 

“Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah organik, sekaligus mengoptimalkan potensi wisata alam di kawasan Karangkitri melalui prinsip-prinsip keberlanjutan,” ungkap Wisnu Setiawan, Jumat (15/11/2024).

Pelatihan menghadirkan dua pemateri yang memiliki keahlian di bidang pengolahan sampah dan teknologi tepat guna. Pemateri pertama, Dr. Hijrah Purnama Putra, S.T., M.Eng, dosen Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia (UII), menyampaikan materi tentang pengolahan sampah organik. 

Dalam penjelasannya, Dr. Hijrah memberikan berbagai metode praktis yang dapat diterapkan oleh masyarakat, seperti pembuatan pupuk kompos dari sampah organik. Dengan cara ini, sampah yang biasanya terbuang dapat dimanfaatkan kembali untuk meningkatkan kualitas tanah dan mendukung pertanian lokal. 

Pemateri kedua, Agus Haitami, Konsultan Teknologi Tepat Guna dari UD Juru Martani Rekayasa Sarana, memberikan materi mengenai pembuatan kompos blok. Agus memberikan pelatihan secara langsung tentang cara membuat kompos dalam bentuk blok yang lebih praktis dan mudah digunakan. 

“Metode ini tepat untuk digunakan oleh rumah tangga maupun UMKM, sehingga sampah organik mempunyai nilai ekonomis lebih dan ramah lingkungan. Inovasi sekaligus menjawab keresahan peserta pelatihan bahwa pengolahan sampah organik tidak menarik bagi masyarakat secara umum, karena sampah organik biasanya tidak mempunyai nilai ekonomis yang menjanjikan,” paparnya.

Editor : Ary Wahyu Wibowo

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network