SOLO, iNewsSleman.id - Wakil Menteri (Wamen) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla, S.Pd., M.I.Kom mengunjungi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kunjungan diterima jajaran pimpinan UMS, serta Pemuda Muhammadiyah Solo Raya.
Kunjungan Wamen P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla diterima di Gedung Induk Siti Walidah UMS. Kegiatan dalam rangka sosialisasi dan kerja sama dalam meningkatkan pekerja migran mengingat tingginya permintaan pekerja asal Indonesia terhadap beberapa negara.
Dzulfikar yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, menyebutkan bahwa saat ini dunia mengalami dua bencana di luar prediksi ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah masalah kependudukan.
“Negara-negara maju saat ini tidak bisa keluar dari bencana kependudukan. Jerman juga mengalami keadaan yang sama dengan Jepang yakni 1:2, yakni 1 usia produktif harus menopang 2 usia nonproduktif. Sehingga keberadaan pekerja-pekerja migran di luar negeri sangat dibutuhkan,” kata Dzulfikar saat kunjungan, Senin (25/11/2024).
Dikatakannya, banyak pekerja Indonesia yang mumpuni namun masih terkendala bahasa. Sehingga dirinya menyarankan untuk lembaga-lembaga pendidikan untuk menyediakan kelas bahasa khusus, seperti bahasa Jerman, Inggris, maupun bahasa lain.
“Problem utama kita saat ini adalah bahasa. Bahasa Inggris ini kenapa kita kalah dari Filipina. Pegawai imigran kita menjadi penyumbang devisa negara terbanyak kedua setelah migas, berbeda dengan Filipina yang pegawai migran menjadi penyumbang utama,” ucapnya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait