SOLO, iNewsSleman.id - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar workshop suara tangan dengan belajar bahasa isyarat sembari merangkai bunga. Kegiatan yang berlangsung di Gedung J Seminar 1 FKI UMS, sebagai upaya meningkatkan kepedulian dan empati kepada teman tuli.
Ketua Tim, Akrimy Naila Salwa, mengungkapkan, workshop ini merupakan bagian dari kampanye suara tangan project mata kuliah kampanye public relations yang bertujuan memberikan pengalaman belajar bahasa isyarat, sekaligus menyuarakan pentingnya keberagaman dan kreativitas yang harus dimiliki.
“Workshop dikemas dengan dua sesi menarik. Sesi pertama, belajar bahasa isyarat bersama Gerkatin Solo (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) dan DVO Solo (Deaf Volunteer Organization Solo). Tujuannya untuk mengedukasi peserta tentang komunikasi dengan komunitas tuli. Sesi ini memberikan pemahaman dasar bahasa isyarat yang dapat digunakan sehari-hari dan praktik berbahasa isyarat,” kata Akrimy Naila Salwa melalui siaran pers Humas UMS, Kamis (26/12/2024).
Menurutnya, kampanye perlu dilakukan untuk meningkatkan empati dan kesadaran masyarakat, serta mampu berkomunikasi secara dasar kepada teman tuli.
Workshop kemudian dibawakan oleh M. Effendy Dela, salah satu teman tuli bagian dari Gerkatin Solo yang turut memberikan materi bahasa isyarat dasar yang mudah diingat oleh peserta. Dengan semangat tinggi, Dela menyampaikan berbagai gerakan bahasa isyarat ke audiens, mulai dari abjad hingga sapaan.
"Sangat bersyukur bisa hadir dalam workshop ini, audiensnya luar biasa, mereka tertarik belajar materi bahasa isyarat yang disampaikan dan audiens banyak yang bertanya tentang bahasa isyarat dan dunia Tuli," ujarnya.
Dalam sesi ini juga dilakukan Forum Group Discussion (FGD), peserta antusias mempraktikkan materi dari M. Effendy Dela yang didampingi oleh DVO Solo secara berkelompok.
"Pengalaman berkesan bisa kolaborasi dengan Suara Tangan, acara berjalan lancar, baik, dan tertib. Ke depan agenda ini dapat dilakukan secara berkala program belajar bahasa isyarat, keren,” ujarnya.
Sesi kedua adalah kegiatan merangkai bunga yang dipandu langsung oleh Anggun dari Kyra Florist. Peserta diajak untuk mengeksplorasi kreativitas dalam merangkai bunga dan mendapatkan relasi.
"Senang banget dan ini termasuk momen paling berkesan karena bisa berkomunikasi langsung dengan teman Tuli, banyak banget ilmu yang didapat, ditambah dengan workshop merangkai bunga, semoga bisa memperdalam bahasa isyarat lagi," ungkap Melshanda Vristiyan, perwakilan peserta.
Workshop suara tangan yang digelar diikuti oleh berbagai kalangan. Peserta juga antusias mengikuti workshop dari awal hingga akhir. Di penghujung acara dilakukan dokumentasi bersama.
Menjadi harapan bagi tim suara tangan bahwa melalui workshop ini dapat meningkatkan empati kepada peserta yang turut hadir ketika bertemu atau berkomunikasi dengan teman Tuli, di sisi lain juga mampu memberikan kreativitas dan relasi dengan pelaksanaan FGD.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait