SOLO, iNewsSleman.id - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong peningkatan pelayanan di RSUD Dr Moewardi Solo. Alasannya, tingkat hunian bagi para pasien di rumah sakit milik Pemprov Jawa Jateng ini terus meningkat.
Selain dari Jawa Tengah, RSUD Dr Moewardi Solo juga menjadi rujukan pasien dari berbagai wilayah di Jawa Timur. Setiap hari terdapat sekitar 2.000 pasien yang dirujuk ke rumah sakit tersebut.
“Per hari hampir 2.000 pasien (rujukan), baik dari Jatim, Jateng dan daerah lain. Untuk itu, harus ditingkatkan pelayanannya,” kata Ahmad Luthfi saat meninjau RSUD Dr Moewardi Solo, Senin (10/3/2025).
Dalam kunjungannya, Ahmad Luthfi didampingi Wali Kota Solo Respati Ardi, Kepala Dinas Kesehatan, Yunita Dyah Suminar, Plt Direktur RSUD Dr Moewardi, dr Heri Dwi Purnomo dan jajaran direksi rumah sakit lainnya.
Perlu diketahui, RSUD Dr Moewardi memiliki spesialisasi pada pelayanan jantung dan kanker. Rumah sakit yang memiliki 930 tempat tidur ini juga memiliki laboratorium stem cell dan lainnya.
Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap menunjukkan trend kenaikan. Pada 2022 jumlah pasien rawat jalan mencapai 383.579 orang, dan pada 2023 meningkat menjadi 451.949 orang, adapun pada 2024 juga meningkat menjadi 520.360 orang.
Pasien yang rawat inap juga mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022 jumlah pasien rawat inap mencapai 37.860 orang, pada 2023 meningkat menjadi 51.949 orang. pada 2024 juga meningkat hingga 59.646 pasien.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga memimpin rapat bersama direksi rumah sakit membahas tentang pengembangan pelayanan dan peningkatan fasilitas.
“Saya sudah koordinasi dengan Kementerian Sosial dan Wali Kota Solo, Respati Ardi ada beberapa tempat yang nanti bisa dikolaborasikan, sehingga RSUD Moewardi ini tidak hanya ikon kebanggaan rumah sakit Jawa Tengah, tapi juga kebanggaan secara nasional,” kata mantan Kapolda Jateng tersebut.
Ditambahkannya, beberapa fasilitas yang perlu ditingkatkan, antara lain perluasan akses parkir. Hal ini menjadi kendala lantaran luasan rumah sakit hanya 4,7 hektare. Dirinya berharap, rumah sakit kelas A tersebut benar-benar dapat meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi masyarakat.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait