SUKOHARJO, iNewsSleman.id - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed meresmikan gedung SD Muhammadiyah Internasional (SDMI) Labschool Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (14/3/2025) petang. Sekolah yang terletak di Pucangan, Kartasura, Sukoharjo ini, berdiri di atas lahan seluas 1.400 meter persegi dengan bangunan lima lantai.
Mendikdasmen mengapresiasi inisiatif positif pembangunan gedung tersebut. Ia menilai pembangunan SDMI Labschool merupakan sumbangsih besar UMS dalam mencerdaskan bangsa, terlebih tanpa adanya suntikan dana dari pemerintah.
Mu’ti menyampaikan berbagai tantangan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satunya mengenai fenomena schooling without learning, di mana banyak siswa secara formal bersekolah, tetapi gagal memahami esensi pembelajaran.
Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed meresmikan gedung SD Muhammadiyah Internasional (SDMI) Labschool FKIP UMS, Jumat (14/3/2025) petang. Foto: Ist.
“Mereka itu sekolah tetapi sesungguhnya tidak belajar. Kenapa ini terjadi, karena mereka sekolah tetapi tidak paham terhadap apa yang diajarkan,” ucap Abdul Mu’ti.
Persoalan lain yang disorot Mendikdasmen adalah krisis literasi dan numerasi yang semakian mengkhawatirkan. Tak sedikit siswa yang mampu membaca kata demi kata, namun gagal menangkap makna di baliknya.
Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si menegaskan, pembangunan SDMI Labschool bertujuan untuk memperkokoh pendidikan dari aspek sains dan teknologi pada jenjang sekolah dasar. Nantinya, para dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMS akan terjun langsung mengajar di sekolah ini dan menjadikannya bagian dari konsep sekolah laboratorium FKIP UMS yang menghubungkan teori dan praktik dalam pengajaran.
“Kami bangun gedung ini dengan maksud menguatkan sainteknya. Sengaja diresmikan saat bulan Ramadan, berharap mendapat keberkahannya juga,” ujar Anif.
Dekan FKIP UMS Prof. Dr. Sutama, M.Pd. menjelaskan, gedung SDMI Labschool berdiri di atas lahan seluas 1.400 m² dengan lima lantai. Gedung tersebut difungsikan sebagai sekolah laboratorium di bawah FKIP UMS.
“Intinya, sekolah ini kami namakan Sekolah Dasar Muhammadiyah Internasional dan berfungsi sebagai sekolah lab,” kata Sutama.
Sutama turut menyinggung proses pembangunan gedung yang cukup panjang. Awalnya, proyek ini dirancang secara mandiri, tetapi karena keterbatasan dana, UMS mengambil alih hingga akhirnya rampung.
“Prosesnya memakan waktu lebih dari satu tahun, ada beberapa jeda dalam pembangunannya,” sambung dia.
Terkait konsep pendidikan, Sutama menyebut SDMI Labschool memiliki beberapa keunggulan utama yang telah dipersiapkan.
“Keunggulan kami sudah kami pikirkan matang, mulai dari religiusitas, penguatan matematika, bahasa Inggris dan Arab, hingga program ekstrakurikuler seperti renang yang membedakannya dari sekolah lain,” paparnya.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait