SOLO, iNewsSleman.id - Direktur Pusat Studi Lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Dra. Alif Noor Anna, M.Si merespons laporan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Laporan terkait 47 korporasi yang diduga terlibat dalam perusakan lingkungan dan eksploitasi sumber daya alam (SDA) di Indonesia.
Laporan ini mencakup 17 provinsi, dengan estimasi kerugian negara mencapai Rp437 triliun. Utamanya di luar Pulau Jawa yang dinilai memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan.
Perusakan lingkungan yang terjadi akibat eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam berpotensi merugikan masa depan,” kata Alif Noor Anna, Rabu (19/3/2025).
Dia menekankan, meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dan sektor perkebunan serta pertambangan dikelola untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional, dampak negatifnya terhadap lingkungan harus menjadi perhatian serius.
“Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pengelolaan hutan, perkebunan, dan tambang seharusnya tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap kelestarian alam. Keuntungan jangka pendek tidak boleh mengabaikan warisan lingkungan bagi generasi mendatang,” ujar Alif.
Editor : AW Wibowo
Artikel Terkait