SOLO, iNewsSleman.id – Safari Ramadan 1446 H di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengangkat tema "Wasathiyah dalam Perspektif Praksis" menjadi akhir dari rangkaian sesi yang dipimpin oleh Rektor UMS, Prof. Sofyan Anif, M.Si Acara ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk memberikan kajian keagamaan, tetapi juga sebagai forum untuk mendengarkan masukan dari sivitas akademika demi kemajuan UMS.
Dalam kajian yang disampaikan pada Rabu (19/3/2025) di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah, Sofyan menjelaskan konsep "Praksis" yang mengacu pada penerapan teori dalam tindakan nyata. Ia menjelaskan bahwa dalam filsafat, praksis merujuk pada tindakan atau praktik yang didasarkan pada pemikiran dan teori.
Mengangkat tema "Wasathiyah", Sofyan memaparkan bahwa umat Islam harus berada di posisi tengah, menghindari ekstremisme. Menurutnya, wasathiyah atau moderasi adalah sikap yang menekankan keseimbangan dalam kehidupan beragama.
“Dalam pandangan ulama seperti At-Thabari, umat wasathiyah adalah umat yang bersikap adil, tidak ekstrem baik dalam hal agama maupun dunia,” ungkap Sofyan Anif.
Kajian ini juga menyentuh konsep Islam Wasathiyah Berkemajuan dalam Muhammadiyah, yang merupakan representasi dari Risalah Islam Rahmatan Lil ‘Alamin. Dalam hal ini, Muhammadiyah berupaya mewujudkan masyarakat Islam yang moderat dan berkemajuan, sebagaimana tercermin dalam ajaran Al-Qur'an, khususnya Surah Al-Baqarah ayat 143.
Rektor UMS menjelaskan, gerakan Muhammadiyah memiliki tujuan yang berbeda dengan gerakan ideologis lainnya, yakni berfokus pada pengembangan kebudayaan Islam yang sesuai dengan zaman modern, bukan hanya pada aspek hukum atau fikih.
“Islam dalam Muhammadiyah harus dirumuskan dalam kerangka kebudayaan yang utuh dan komprehensif, mencakup akidah, ibadah, akhlak, serta muamalah duniawiyah,” tegasnya.
Selain itu, Sofyan juga menekankan pentingnya pembangunan berkelanjutan dalam gerakan Muhammadiyah, dengan fokus pada tiga indikator utama: pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
“Muhammadiyah sudah berfokus pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan 9 isu yang dijadikan prioritas, seperti pengentasan kemiskinan, pelayanan kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan pelestarian lingkungan,” paparnya.
Acara diakhiri dengan sesi diskusi, di mana sivitas akademika UMS memberikan masukan, diantaranya terkait peningkatan pemberdayaan kader Beasiswa Unggulan Muhammadiyah Internasional dan Tahfidz (BUMITA), koperasi UMS, serta mutu dan kualitas kampus.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait