Malam Lailatul Qadar, Momen Terbaik Tingkatkan Iman dan Amal Sholeh

AW Wibowo
Ilustrasi - Malam Lailatul Qadar merupakan momen istimewa bagi umat Islam saat bulan suci Ramadan. (Foto: Pixabay).

SOLO, iNewsSleman.id - Malam Lailatul Qadar merupakan momen yang sangat istimewa bagi umat Islam saat bulan suci Ramadan. Malam Lailatul Qadar menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal sholeh.

Dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Mohamad Ridha Amri Abdul Kadir, S.Th.I., MA., M.Phil menekankan pentingnya memahami hakikat malam penuh kemuliaan ini sebagai momentum meningkatkan keimanan dan amal sholeh.

“Maka pada bulan Ramadan ini, marilah kita berusaha meningkatkan keimanan, memperbanyak amal sholeh, serta selalu mengingatkan diri dan keluarga untuk menyampaikan kebenaran dan tetap bersabar,” ajak Ridha Amri, Kamis (20/3/2025).

Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Segala amal ibadah akan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, momentum ini hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin dengan memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, serta memohon ampunan kepada Allah SWT agar mendapatkan keberkahan dan rahmat-Nya.

Malam Lailatul Qadar dijelaskan sebagai berikut.

فالقـدر من ناحية هو المنزلة الرفيعة والجـاه العـظيم يقـال فالن ذو تقـدير إذا كان رفيع المنزلة شـريف

المـقام. ومن ناحية ثانية هو تقـدير االحـكام وتـوزيع االقسـام عـلى الأل نام.

“Artinya: 1. Adalah kedudukan yang tinggi dan kehormatan yang agung. Seperti seorang disebut orang yang terhormat jika ia mempunyai kedudukan yang tinggi. 2. Kemampuan mengendalikan kebijakan / hukum, dan membaginya kepada semua orang,” paparnya.

Malam Lailatul Qadar, dilihat dari sudut pandang pertama disebut sebagai suatu malam yang indah, mulia, agung dan penuh dengan pujian. Malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai suatu malam di mana Allah memberi kehormatan dan kedudukan yang mulia, baik yang bersifat duniawi maupun yang bersifat ukhrowi kepada hamba-Nya yang beribadah dengan ikhlas.

Sedangkan dilihat dari sudut yang kedua, Laiilatul Qadar adalah suatu malam di mana Allah SWT menghubungkan kekuasaan-Nya, baik yang berkaitan dengan prilaku maupun yang berkaitan dengan perjalanan kehidupan seserang, yang diturunkan dari lauhil mahfudz ke langit dunia sekaligus untuk penyusunan program perjalanan hidup masa satu tahun.

Nama lain dari Lailatul Qadar adalah:

1. Lailatul Barokah = malam penuh keberkahan

2. Lailatul Rohmah = malam penuh rahmat

3. Lailatus Salam = malam penuh kedamaian

“Sehingga Lailatul Qadar adalah suatu malam kemuliaan, keagungan dan keberkahan pada bulan Ramadan dimana Allah Swt memberikan rahmat dan maghfirah-Nya untuk Nabi SAW dan umatnya yang diantar langsung oleh para Islam, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, bermakna penyerahan diri secara total kepada Allah SWT,” jelasnya.

Dosen PAI UMS itu juga menekankan untuk dapat memanfaatkan waktu berharga ini dengan baik dengan berserah diri kepada Allah SWT seperti pengertian Islam yang bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Allah. Makna tersebut termaktub dalam Surah Al-Baqarah ayat 131, Allah berfirman:

اِذۡ قَالَ لَهٗ رَبُّهٗۤ اَسۡلِمۡ​ۙ قَالَ اَسۡلَمۡتُ لِرَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَ‏

Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Nabi Ibrahim), “Berserah dirilah!”, Dia menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.”

Lebih lanjut Ridha Amri menegaskan, Islam telah disempurnakan oleh Allah SWT sebagaimana tertuang dalam Surah Al-Maidah ayat 3. Kesempurnaan Islam ini meliputi tiga aspek utama, yaitu Rukun Iman (keyakinan), Rukun Islam (amaliyah), dan Ihsan (moral).

Ketiga aspek ini harus dilaksanakan secara seimbang agar seorang Muslim menjadi sebaik-baiknya makhluk, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Bayyinah ayat 7:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ

(Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, mereka itulah sebaik-baik makhluk.)

Namun, jika manusia mengabaikan ketiga aspek tersebut, mereka termasuk golongan yang merugi sebagaimana firman Allah dalam Surah Al-Asr ayat 2-3:

وَالْعَصْرِۙ  اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ  اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِۗ

(Demi Masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.)

Dosen UMS itu menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut Allah SWT menegaskan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Jika waktu terbuang sia-sia atau digunakan untuk keburukan, maka manusia akan mengalami kesengsaraan.

Sebaliknya, Allah memberikan empat aktivitas utama yang dapat menyelamatkan manusia dari kemalangan, yaitu beriman, beramal sholeh, saling mengingatkan dalam kebenaran, serta bersabar dalam menghadapi ujian.

Editor : AW Wibowo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network